Hingga 2024, Kementerian PUPR Targetkan Bangun 2.724 Km Jalan Tol

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menggenjot pembangunan sejumlah proyek jalan tol, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total 64 proyek jalan tol yang termasuk di dalamnya.

Laba Bersih Hutama Karya Meroket Capai Rp 844 Miliar di Kuartal III-2024

Baca Juga: Menkeu Instruksikan Anak Buahnya, Siap-siap Kejar Pajak Usai Pandemi

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif diyakini akan dapat mengurangi biaya logistik.

Daftar Jalan Tol yang Dikelola Astra Infra

"Serta meningkatkan daya saing produk dalam negeri," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Jumat 23 Oktober 2020.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menambahkan, Kementerian PUPR menargetkan untuk membangun 2.724 kilometer jalan tol baru di seluruh Indonesia hingga 2024.

Hasil Investigasi Kecelakaan Tol Cipularang Jadi Acuan Kemenhub Perbaiki Aspek Keselamatan

Dengan begitu, total ruas tol di seluruh Nusantara akan mencapai panjang 4.817 km. Hingga akhir 2019, jumlah panjang ruas tol yang telah beroperasi mencapai 2.093 km jalan tol, dan hingga Oktober 2020 total 2.303,8 km (tambahan 310 km tol baru yang diresmikan).

"Target kita di akhir 2024 adalah 4.817 km jalan tol yang akan kita bangun" ujar Hedy.

Hedy menjelaskan, target tersebut adalah bagian dari tujuan untuk menurunkan waktu tempuh rata-rata per 100 km (travel time), yang akan berdampak pada penurunan biaya logistik. Hal ini, menurut dia, menunjukkan seberapa kompetitif jaringan jalan di Indonesia dalam mendukung sistem logistik.

Dari analisis yang dilakukan pihaknya, Hedy mengatakan bahwa travel time saat ini berada pada kisaran 2,3-2,5 jam per 100 km. Dalam target jangka panjang, diharapkan hal itu dapat turun menjadi 1,5 jam/100 km.

Strategi untuk mencapai itu salah satunya dengan menjadikan jalan bebas hambatan sebagai backbone. Untuk mencapai target travel time 1,5 jam/100 km tersebut, berdasarkan hasil kajian dibutuhkan hampir 19 ribu km total jaringan jalan bebas hambatan di Indonesia.

Hingga akhir Desember 2020, akan diselesaikan konstruksi 11 ruas tol baru sepanjang 125 km. Kesebelas ruas tersebut yakni Cimanggis-Cibitung Seksi IA (Cimanggis-Jatikarya) 3,17 km, dan Ujung Pandang Seksi 3 (AP Pettarani) 4,3 km yang ditargetkan selesai konstruksi pekan ketiga Oktober.

Kemudian, ada Krian-Legundi-Bunder-Manyar Seksi 1, 2, dan 3 (Krian-Bunder) 29 km, yang ditargetkan selesai konstruksi pada pekan keempat Oktober. Adapun Balikpapan-Samarinda Seksi 1 (KM 13-Samboja) 22 km, dan Cinere-Serpong Seksi 1 (SS Serpong-SS Pamulang) 6,5 km, yang ditargetkan selesai konstruksi pada November 2020.

Untuk yang ditargetkan selesai Desember 2020, yakni  Bogor Ring Road Seksi 3A (Simpang Yasmin-Kayu Manis) 3 km; Kayu Agung-Palembang-Betung Seksi 1 Tahap 1B (Jakabaring-SS Kramasan) 9 km, Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Gabus Indah) 13,52 km, Cengkareng-Kunciran 14,19 km; Medan-Binjai Seksi 1 Segmen 1B-1D Jalan Veteran-Tj Mulia 3,52 km, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1 (Koneksi Toll to Toll Wiyoto Wiyono + On Ramp Pasar Gembrong) dan 2A (Jaka Sampurna-Kayuringin) 5,71 km.

"Saat ini, 14 ruas tol dari 64 proyek tol PSN telah beroperasi penuh, dan 10 ruas lainnya baru beroperasi sebagian. Sementara, 26 ruas sedang dalam tahap pengerjaan fisik, dan 14 ruas sisanya masih dalam tahap perencanaan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya