Gubernur BI Sebut Sejumlah Potensi Pesantren Gerakkan Ekonomi RI
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Bank Indonesia mengungkapkan capaian-capaian yang telah digapai dalam mengimplementasikan peta jalan atau roadmap program kemandirian ekonomi pesantren 2017-2025 pada 300 pesantren di seluruh Indonesia.
Baca Juga:Â Bakal Jadi Lembaga Pendidikan Formil, Menag Minta Ponpes Bersiap Diri
Melalui program itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, meyakini bahwa pesantren memiliki potensi besar sebagai salah satu sentra penggerak ekonomi nasional secara berkelanjutan atau inklusif.Â
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan di acara ‘Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas’ dalam rangka Hari Santri Nasional, Kamis, 22 Oktober 2020.
"BI melihat pesantren memiliki potensi yang sangat besar dalam menggerakkan ekonomi nasional secara inklusif. Untuk itu, BI mengimplementasikan berbagai program penguatan dalam peta jalan," tuturnya.
Melalui peta jalan itu, BI melakukan pengembangan dan replikasi model-model bisnis usaha syariah di pesantren, standardisasi keuangan pesantren, hingga pengembangan platform virtual market pesantren.
Selain itu, dengan pengembangan pusat layanan unggulan serta pembentukan holding ekonomi dan bisnis pesantren yang dilaksanakan di tingkat nasional maupun wilayah.
"Fokus sektor utama adalah pertanian, makanan halal, muslim fashion, pariwisata ramah muslim serta sektor energi terbarukan untuk mendukung kelestarian. BI melihat bahwa pesantren memiliki potensi," ucap dia.
Khususnya di sektor pertanian, kata Perry, BI telah mengembangkan sejumlah model bisnis, seperti pada pertanian berorientasi ekspor, dengan lima mitra pesantren dan kelompok tani di Cianjur.
"Melalui enam budidaya komoditas hortikultura seperti wortel, jagung, buncis, dan lain-lain. Dalam model ini, BI juga menyediakan infrastruktur berbasis teknologi digital internet of thing," ucap Perry.
Contoh lain, BI bersama pondok pesantren mitra dan binaan menggunakan metode green house dengan teknologi digital internet of thing untuk menerapkan sistem precision farming.
"Saat ini kami juga sedang mengoptimalkan model bisnis peran penguatan finansial syariah utamanya melalui green wakaf," kata Perry. (art)