Kenapa Omnibus Law, Airlangga: RI Negara Paling Berbelit di Dunia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Repro video.

VIVA – Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menekankan bahwa Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja hadir untuk merampingkan regulasi di Indonesia yang sudah obesitas.

Menko Airlangga Jelaskan Strategi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2025

Baca Juga: Tampung Masukan Rakyat, Luhut Siapkan Website Omnibus Law Cipta Kerja

Kondisi itu dianggap memicu sulitnya arus investasi masuk ke Indonesia untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sebab, aturan yang tumpang tindih dan berbelit-belit menyulitkan susahnya buka usaha. 

Respons Menko Airlangga soal Pemangkasan BI Rate

Airlangga juga mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian lembaga survei yang ada di Belanda, walau dia tak sebut namanya, Indonesia merupakan negara dengan aturan paling berbelit-belit di dunia. 

"Sehingga indonesia dianggap negara paling ruwet di dunia berdasarkan lembaga survei yang dilakukan sebuah lembaga di Belanda," tuturnya dalam webinar, Rabu 21 Oktober 2020.

Airlangga: Pemerintah Bersyukur Kadin Sudah Bersatu dan Kompak

Dalam catatan Kamar Dagang dan Investasi (Kadin) Indonesia, obesitas regulasi terkait perizinan berusaha obesitas regulasi terdiri dari peraturan di pemerintah pusat yang mencapai 8.848 dan peraturan menteri 14.815.

Kemudian, regulasi yang berasal dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) mencapai 4.337 dan yang paling banyak berasal dari peraturan daerah yang mencapai 15.966.

"Maka ini cipta kerja bisa perbaiki ekosistem investasi, perizinan berusaha, iklim ketenagakerjaan, support UMKM, dorongan riset dan kehadiran land bank," tegas Menko Airlangga Hartarto. (ren)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Stagnan, Airlangga: Pemerintah Tetap Optimis

Bank Dunia atau World Bank memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan pada tahun 2025 dan 2026 di 5,1 persen.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025