Sri Mulyani: Pemerintah Saat Ini Nyata Dukung Ekonomi Islam

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa pemerintahan saat ini sangat nyata dalam memberikan dukungan terhadap ekonomi Islam. 

10 Makanan Penurun Hipertensi: Solusi Alami yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah Anda

Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo, dianggapnya sangat berpihak dari sisi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, terutama di masa pandemi COVID-19, untuk ekonomi Islam terus bergerak.

"Kebijakan pemerintah untuk bantu penguatan ekonomi Islam dan pendidikan Islam juga sangat nyata," kata Sri Mulyani secara virtual, Rabu, 21 Oktober 2020.

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Baca: Sri Mulyani Klaim Ekonomi RI Mulai Pulih setelah Utang Meningkat

Dia mencontohkan, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), terdapat alokasi sebesar Rp2,38 triliun yang dikhususkan bagi pendidikan tingkat madrasah atau pesantren.

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Murid-murid pesantren selama tiga bulan bahkan diberikan bantuan dengan total senilai Rp211,7 miliar untuk pembelajaran daring dan juga Rp5 juta rupiah per bulan untuk 14.115 lembaga-lembaga tersebut.

"Untuk bisa mempertahankan aktivitas ekonomi, bahkan di pesantren, pemerintah melakukan berbagai kebijakan pemihakan," tegasnya.

Di luar itu, dia melanjutkan, pemerintah juga memberikan berbagai kebijakan insentif bagi para guru, ustaz serta para pengasuh pondok pesantren yaitu skema bansos dan bantuan langsung tunai.

Dukungan pemerintah dari sisi kesehatan juga dikatakan diberikan dalam bentuk pengadaan dan pemberian rapid test dan swab test bagi santri yang menunjukkan gejala COVID-19.

Selain dari anggaran Kementerian Agama, program dukungan dikatakannya tetap ada. Misalnya pembangunan rumah susun pondok pesantren di 5 lokasi oleh Kementerian PUPR.

Program pengembangan wirausaha di pesantren, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan sanitasi di 40 pesantren dan bantuan rak atau buku oleh Perpustakaan Nasional.

"Ini semuanya dilakukan di luar anggaran di Kementerian Agama. Sehingga memang pemihakan dan perhatian pemerintah adalah sangat nyata," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya