OJK Klaim Pasar Modal Indonesia Mulai Pulih, Ada Tapinya
- M Yudha Prastya/VIVA.co.id
VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, memastikan saat ini investor ritel telah mendominasi transaksi di pasar saham, dengan persentase yang mencapai hingga 73 persen dari rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia.
Hal itu diutarakannya dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020, yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) pada 19-24 Oktober 2020.
"Sebanyak 73 persen transaksi di pasar saham adalah transaksi pembelian saham ritel, dan ini adalah transaksi paling banyak dalam lima tahun terakhir," kata Wimboh dalam telekonferensi, Senin 19 Oktober 2020.
Baca juga:Â Pameran Properti Virtual Ini Kasih Diskon DP hingga Bunga KPR 4,99%
Meski demikian, dengan merebaknya pandemi COVID-19 sejak pertengahan Maret 2020 lalu, Wimboh pun mengakui bahwa kondisi pasar modal memang sempat ikut menurun.
Sebab, IHSG yang kerap dipengaruhi sentimen negatif dari kondisi sosial ekonomi akibat pandemi, membuat para investor asing beserta investasinya pun ikut terpengaruh sehingga mengurangi aktivitasnya di pasar modal Indonesia.
Namun, Wimboh menekankan bahwa setidaknya saat ini kondisi pasar modal Indonesia juga telah berangsur pulih, dan kepercayaan serta optimisme dari para pelaku pasar pun sudah mulai kembali dibentuk.
Hal itu diklaim Wimboh sebagai hasil dari upaya OJK, BEI, KSEI, KPEI, dan para stakeholder pasar modal terkait lainnya, yang telah bahu membahu menjaga dan menahan penurunan IHSG agar tak jatuh terlalu dalam dan bangkit sampai saat ini ke posisi 5.000.
"Tapi yang harus diingat adalah bahwa kita tetap harus waspada dan melakukan berbagai upaya, supaya momentum ini bisa kita manfaatkan dan tidak kita sia-siakan supaya pasar modal kita lebih dalam lagi," kata Wimboh.
"Kita bangga dan cukup puas dengan kinerja pasar modal, yang akhir-akhir ini sudah mulai menggeliat lagi dan basisnya pun sudah semakin besar," lanjut Ketua OJK. (ren)