G20 Sepakat Bekukan Utang Negara Miskin Selama Pandemi Corona
- dw
Sementara itu Presiden Bank Dunia, David Malpass, melaporkan krisis ekonomi akibat pandemi berpotensi mendorong 150 juta orang ke garis kemiskinan ekstrim pada 2021. Sebab itu dia mendesak pengurangan utang bagi negara miskin.
“Resesi di negara ekonomi maju tidak separah seperti yang dikhawatirkan, tapi di kebanyakan ekonomi berkembang, krisis telah memicu depresi, terutama untuk penduduk miskin.” Dia menganjurkan agar G20 mendukung rencana pembentukan dana darurat senilai USD 25 miliar atau setara Rp 368,9 triliun untuk membantu negara yang paling miskin di dunia.
Sejumlah negara G20 sempat mendesak IMF dan Bank Dunia agar tetap mencari solusi untuk membantu perekonomian lemah. Sebelumnya upaya menerbitkan lebih banyak mata uang IMF, Special Drawing RIghts (SDR), untuk negara miskin ditolak oleh Amerika Serikat.
Washington juga memblokir masuknya isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dalam pernyataan bersama G20.
“Sembilan bulan memasuki pandemi, kita masih bergulat dengan kegelapan berupa krisis yang telah merenggut satu juta nyawa, dan mendorong ekonomi agar bergerak mundur, dan menciptakan lonjakan pengangguran, kemiskinan dan risiko munculnya ‘generasi hilang’ di negara berpenghasilan rendah,” kata Gerogieva, Direktur Pelaksana IMF.
“Pemulihan ekonomi yang tangguh hanya bisa dicapai jika kita berhasil mengalahkan pandemi di seluruh dunia,” imbuhnya.
rzn/ha (rtr, afp)