Holding BUMN Farmasi Bakal Jadi Penopang Holding BUMN Healthcare

Gedung Kementerian BUMN. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara menjelaskan, pembentukan holding BUMN Farmasi pada Januari 2020, merupakan salah satu langkah awal dari tujuan utama pembentukan holding BUMN Healthcare atau Layanan Kesehatan.

117.860 UMKM Sudah Masuk Ekosistem Digital PaDi UMKM, Transaksi Capai Rp 7 Triliun

Di sisi lain, Adhitya memastikan bahwa pembentukan holding BUMN Farmasi itu juga merupakan upaya percepatan, bagi transformasi bisnis di industri farmasi nasional

"Sekaligus menjadi salah satu penyokong sektor kesehatan, di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini," kata Adhitya dalam telekonferensi, Kamis, 15 Oktober 2020.

Bantu Pemerintah Capai NZE pada 2060, Telkom Indonesia Lakukan Ini

Baca: Terungkap, Antibodi Pasien Sembuh COVID-19 Bertahan Hingga 2 Tahun

Nantinya, holding BUMN farmasi ini akan menjadi salah satu tonggak sejarah dari berbagai proses dan upaya pembentukan holding BUMN healthcare (layanan kesehatan) di Tanah Air. Karena, holding BUMN Farmasi ini akan diperluas untuk ikut mencakup sejumlah aspek layanan kesehatan, dari masing-masing BUMN yang sebelumnya juga memiliki hal tersebut.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

"Jadi nantinya akan ada BUMN farmasi dan BUMN layanan kesehatan, seperti Pertamedika, Krakatau Medika, dan rumah sakit BUMN lain yang juga akan terafiliasi," ujar Aditya.

Menuju ke arah itu, nantinya akan ada kerangka kerja dalam lima poin utama, meliputi nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi modal bisnis, kepemimpinan teknologi, pengembangan investasi, dan pengembangan talenta.

Melalui kerangka kerja itu, Adhitya berharap bahwa industri farmasi nasional bisa menjadi lebih kuat dan mandiri, sambil meningkatkan ketersedian produk serta mengembangkan inovasi dan ragam variasi penyediaan produk tersebut.

"Jadi seperti inilah harapan kita untuk melakukan langkah transformasi bisnis tersebut," ujarnya.

Diketahui, sejumlah kerangka kerja bagi para BUMN Farmasi juga telah diatur oleh Kementerian BUMN, seperti penguasaan platform teknologi vaksin baru dan pengembangan ekosistem digital healthcare yang ditugaskan kepada Bio Farma.

Lalu ada juga pengembangan fasilitas industri bahan baku obat (BBO) yang menjadi fokus kerangka kerja Kimia Farma, serta pengembangan alat kesehatan dan produk herbal yang menjadi tanggung jawab Indofarma.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya