Erick Thohir: China dan Korsel Naksir Proyek Nikel US$20 Miliar di RI

Erick Thohir
Sumber :
  • Instagram/erickthohir

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir menjelaskan, saat ini terdapat dua produsen baterai kendaraan listrik, yang tertarik untuk berinvestasi di Tanah Air.

Erick Thohir Minta FIFA dan AFC Tak Kabulkan Keinginan Bahrain untuk Pindah Venue di Luar Indonesia

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin COVID-19 Sudah Bisa Dipesan Secara Daring

Keduanya yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd/CATL (China) dan LG Chem Ltd (Korea Selatan), yang mengindikasikan untuk bergabung dengan proyek senilai US$20 miliar guna mengembangkan rantai pasokan nikel di Tanah Air.

Sinergi atau Persaingan? Pembentukan Danantara dan Posisi Kementerian BUMN di Masa Depan

"Ini adalah sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan hilirisasi industri minerba, langsung mendapat respons bagus dari investor asing," kata Erick dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 15 Oktober 2020.

Erick mengaku, sangat menyambut baik rencana investasi kedua negara tersebut karena dengan hal itu Indonesia yang selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel, akan semakin meningkatkan value chain nikel yang berlimpah di Tanah Air.

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Hal itu merupakan sinyal positif bagi segenap bangsa Indonesia, untuk memanfaatkan keuntungan sekaligus membangun industri baterai lithium di dalam negeri.

Apalagi, lanjut Erick, dengan adanya wacana soal kehadiran investasi dari luar negeri, sebagaimana yang ditunjukkan oleh kedua calon investor asal China dan Korsel tersebut, diharapkan hal itu akan ikut menunjang program nasional di industri nikel ini.

"Maka saya yakin aspek keberlanjutan akan terus berkembang, dan kita semakin kuat dalam daya saing untuk mendukung ketahanan energi bagi Indonesia," ujarnya.

Terkait hal itu, Dirut MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan, pihaknya sebagai Holding BUMN industri mineral dan batubara juga telah merampungkan proses divestasi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (PT VI), yang merupakan perusahaan dengan aset nikel terbaik dan terbesar di dunia.

Dengan menjadi pemenang saham terbesar kedua di PT VI, maka MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku, untuk industri hilir nikel Indonesia. Untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun menjadi baterai kendaraan listrik.

Orias mengatakan, ketertarikan dua produsen raksasa pembuat baterai kendaraan listrik itu untuk terlibat dalam rantai pasok nikel, menunjukkan kerja sama MIND ID dan PT VI merupakan sinergi yang strategis, saling menguntungkan, dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan.

"Saya optimistis hal ini akan semakin menumbuhkan kepercayaan banyak perusahaan kelas dunia kepada MIND ID, dalam mengembangkan industri minerba lainnya di Tanah Air," ujar Orias.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya