Respons Pemerintah Soal RI Masuk 10 Besar Negara dengan Utang Terbesar
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Bank Dunia telah merilis data statistik Utang Luar Negeri (ULN) masing-masing negara anggotanya dalam International Debt Statistics. Indonesia masuk dalam 10 negara dengan ULN terbesar dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Keuangan menekankan bahwa pengelolaan utang yang dilakukan pemerintah sangat hati-hati. Utang pemerintah, tanpa BUMN dan swasta dianggap relatif rendah.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari menekankan terhadap utang pemerintah saja, tanpa utang BUMN dan swasta yang pada dasarnya komponen ULN Indonesia.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Warisan Utang RI Dimulai dari Neraca Penjajah
Sebab, katanya, pemerintah telah berulang kali menjelaskan bahwa data ULN tidak hanya terdiri dari ULN pemerintah. Namun termasuk data ULN Bank Indonesia, BUMN, dan swasta.
"Posisi ULN Pemerintah Pusat hingga Desember 2019 sebesar US$ 199,88 miliar atau hanya 49 persen dari total ULN Indonesia," kata dia melalui siaran pers, Rabu, 14 Oktober 2020.
Berdasarkan hal tersebut, menurutnya, utang pemerintah relatif rendah, yakni hanya 29,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Desember 2019. Jauh di bawah Thailand 41,2 persen dan Argentina 86 persen.
"Dengan ekonomi yang besar, utang pemerintah (tanpa BUMN dan swasta) relatif rendah, yakni 29,8 persen di Desember 2019," tegas Rahayu.
Meski begitu, Rahayu mengakui, bilamana disandingkan dengan negara-negara kategori kecil dan menengah, seperti yang dilakukan Bank Dunia, terlihat bahwa posisi Indonesia masuk dalam 10 negara dengan ULN terbesar.
Berdasarkan urutan yang berasal dari data Bank Dunia, China berada pada posisi pertama dengan total ULN mencapai US$ 2,1 triliun. Diikuti Brasil US$ 569,39 miliar, India US$ 560,03 miliar dan Rusia US$ 490,72 milar.
Setelahnya baru Meksiko US$ 469,72 miliar, Turki US$ 440,78 miliar, Indonesia posisi ketujuh dengan nilai utang US$ 402,08 miliar, Argentina US$ 279,30 miliar, Afrika Selatan US$ 188,10 miliar dan Thailand US$ 180,23 miliar.
"Dengan kategori berpendapatan kecil dan menengah, sehingga terlihat bahwa posisi Indonesia, masuk dalam golongan 10 negara dengan ULN terbesar," kata Rahayu.
Akan tetapi, Rahayu mengingatkan struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 88,8 persen dari total ULN. Pengelolaannya pun dilakukan dengan hati-hati dan terukur.