Sri Mulyani Ungkap Warisan Utang RI Dimulai dari Neraca Penjajah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan asal muasal utang yang dimiliki Indonesia saat ini. Menurut dia, utang tersebut bukan hanya disebabkan neraca keuangan pemerintah. 

Utang Rafaksi Minyak Goreng Sudah Lunas 83 Persen, Kemendag: 9 Produsen Masih Difinalisasi

Baca Juga: Mengenal Apa Itu UU Sapu Jagat Omnibus Law

Melainkan, ditegaskannya, bersumber juga dari warisan utang-utang penjajah sebelumnya, terutama akibat kolonialisme yang dilakukan Belanda. Selain utang, mereka juga mewarisi ekonomi yang rusak.

KPU Akan Periksa Riwayat Utang 3 Pasangan Calon Dalam Pilkada Jakarta 2024

"Dari mulai kemerdekaan, belum punya apa-apa, belum tahu republiknya bentuknya apa, belum punya mata uang, kita sudah punya utang, warisan kolonial," kata Sri Mulyani secara virtual, Senin, 12 Oktober 2020.

Akibatnya, Sri melanjutkan, pemerintah pada masa awal-awal kemerdekaan tidak diawali dengan neraca keuangan yang nol, melainkan neraca keuangan yang sudah minus atau defisit akibat warisan utang.

Awas Jangan Tertipu! Kenali Modus Penipuan Jasa Pelunasan Pinjaman Online

"Pertama, harta kekayaan yang ada rusak karena perang dan seluruh investasi sebelumnya yang dibukukan oleh pemerintah Belanda menjadi investasinya pemerintah Indonesia, utangnya menjadi utang Indonesia," tuturnya.

Bahkan, Sri mengungkapkan, warisan utang yang tercatat pada masa itu mencapai US$1,13 miliar. Tentu jika dibandingkan dengan nilai tukar rupiah hari ini tidak sebanding dengan nilai tukar masa lalu.

Namun, sebagai gambaran, jika nilai tukar rupiah pada saat itu seperti hari ini di kisaran Rp14.700 per dolar AS. Maka, besaran warisan utang pada saat itu mencapai kisaran Rp16,61 triliun. 

"Kemudian, biaya utang pemerintah yang meningkat 60 persen. Jadi dari krisis keuangan kita juga diwariskan dengan apa yang disebut kenaikan utang yang meningkat mendekati atau bahkan lewat 100 persen," ucap Sri. (art)

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam konferensi pers Waskita Karya di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 6 September 2024

Waskita Karya Raih Keringanan Bunga dan Perpanjangan Tenor Atas Utang Rp 26,33 Triliun

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih persetujuan restrukturisasi utang dari sejumlah bank.

img_title
VIVA.co.id
6 September 2024