Program PEN Terumbu Karang di Bali Serap 11 Ribu Pekerja
- mashable.com
VIVA – Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya restorasi terumbu karang atau PEN Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Bali resmi diluncurkan. Upaya pemulihan ekonomi terdampak Virus Corona atau COVID-19 ini akan menyerap belasan ribu tenaga kerja.
Baca Juga: Pemerintah Beri Bantuan Rp2,4 Juta untuk UMKM, Begini Cara Dapatnya
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin mengungkapkan, sebanyak 11.327 stakeholder dan pekerja akan terlibat dalam program PEN-ICRG ini.
“Terdiri antara lain dari penyelam, seniman patung, catering/ penjual makanan, dan sebagainya. Intinya program PEN dengan luas area restorasi terumbu karang 50 Ha di 5 lokasi di Bali ini adalah untuk membangkitkan perekonomian di Bali akibat dampak COVID-19, serta pemulihan ekosistem laut dan restarting wisata bahari di Provinsi Bali," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 7 Oktober 2020.
Dia menjabarkan, ada lebih dari 569 jenis terumbu karang yang ada di laut Indonesia, dan ini merupakan aset negara yang sangat berharga. Sumber daya alam itu yang akan dioptimalkan secara baik untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari keberadaan ekosistem terumbu karang, di samping untuk atraksi wisata bahari, farmakologi, pelindung pantai dari ombak juga sebagai nursery dari ikan yang sering kita konsumsi sehari-hari," ujarnya.
Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi program PEN kebun terumbu karang ini. Dia pun memastikan program ini akan berjalan baik.
"Saya bersyukur sekali program ini diluncurkan diberikan di Bali dalam konteks pelaksanaan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Dia pun optimistis perekonomian Bali akan tumbuh kembali di tengah pandemi Corona saat ini. Apalagi diketahui dana yang dialokasikan untuk program ini tidak sedikit.
"(Dana) yang dialokasikan sekarang cukup besar nilai programnya bahkan akan melibatkan 11.000 tenaga kerja lebih," katanya.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menambahkan, program tersebut menggunakan anggaran PEN yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp111,2 miliar. Harapannya, program ini bisa mendongkrak ekonomi Bali di tengah pandemi saat ini.
"Akan melibatkan organisasi masyarakat yang memiliki kompetensi di bidang restorasi karang dan masyarakat yang terdampak COVID-19," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, program PEN restorasi terumbu karang di Bali ini adalah yang terbesar dalam sejarah RI. Dia pun memastikan, program serupa akan dilakukan di daerah-daerah lain guna memulihkan ekonomi terdampak COVID-19.
"Kegiatan PEN ini terluas, terbesar yang dilakukan Indonesia. Ini akan berlanjut dan saya sudah lapor ke Pak Presiden. Tahun depan kalau bisa beberapa ratus hektare untuk replanting terumbu karang ini," tuturnya.