Pandemi Corona, Perusahaan Ini Pede Bangun Hotel Baru di Jakarta

Hotel milik PT Planet Properindo Jaya.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Planet Properindo Jaya.

VIVA – Industri perhotelan mengalami hantaman yang keras akibat pandemi Virus Corona atau COVID-19 saat ini. Tingkat okupansi yang menurun akibat pembatasan sosial di berbagai daerah, membuat industri ini berjuang untuk bertahan dan berkembang.

Intip Pesona Hotel di Bali ini yang Raih Penghargaan Hotel Berkelanjutan Terbaik

Namun, optimisme perkembangan industri ini di era tatanan hidup baru atau new normal pun perlahan meningkat. Bahkan, eskpansi bisnis tetap menjadi salah satu strategi utama industri hotel di tengah pandemi Corona.

Hal tersebut salah satunya ditunjukkan oleh PT Planet Properindo Jaya. Di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta saat ini, pemilik Hotel Vue Palace, itu malah membangun hotel baru di daerah Kelapa Gading.

Rekomendasi Tempat Menginap untuk Staycation di Bali, Estetik dan Strategis!

Baca juga: Kini Tukar Uang Edisi 75 Tahun Kemerdekaan RI Bisa di Seluruh Bank

Emiten bursa berkode saham PLAN ini, membangun Creative Economy Hotel di 3 lantai teratas Gedung CITI HUB. Investasi yang digunakan adalah hasil penawaran umum perseroan di Bursa Efek Indoensia. 

Baru Raih Penghargaan Bergengsi, Intip Mewahnya Bali Sunset Road Convention Center (BSCC)

Hotel CITI HUB Rooms Inc itu dikelola oleh Artotel selama 10 tahun ke depan. Hotel itu memiliki 102 kamar dengan berbagai fasilitas penunjang, hingga ruang pertemuan yang berkapasitash ratusan orang.

Direktur Utama PLAN Antonyo Hartono Tanujaya meyakini, justru di saat seperti inilah merupakan saat yang tepat untuk menyiapkan strategi yang akan digunakan ketika pandemi berakhir. Hal tersebutlah yang mendasari bakal dibangunnya hotel ini.

"Target strategi pertama kami adalah warga Jakarta yang sudah jenuh di rumah namun tidak memiliki akses untuk bisa pergi ke luar kota. Maka kami membangun hotel agar warga Jakarta bisa melakukan staycation atau kegiatan menginap di sebuah hotel yang dekat dengan rumah hanya untuk mengganti suasana sementara," ujar Antonyo dikutip dari keterangannya, Kamis 1 Oktober 2020.

Dia mengungkapkan, saat ini, kebutuhan hotel yang praktis dan terjangkau sangat diminati oleh semua orang khususnya bagi warga yang ingin melakukan staycation. Namun, seringkali hotel dengan harga terjangkau hadir dengan fasilitas yang seadanya.

"Karena itu, strategi kedua kami adalah melakukan pengembangan bisnis konsultasi dan manajemen pengelolaan hotel dan resort. Di mana segmen hotel yang akan dijangkau mencakup capsule hotel, budget hotel, dan hotel bintang 3," tegasnya.

Lebih lanjut menurutnya, seluruh segmen tersebut dipilih oleh PLAN karena membutuhkan modal yang minim. Waktu break even point pun dapat singkat, dan hanya membutuhkan sedikit ruang untuk setiap kamarnya. 

"Sehingga dapat memiliki tingkat okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel pada umumnya," tambahnya.

Dengan pengembangan bisnis baru tersebut, ditargetkan pada 2021, PLAN akan mencatatkan pendapatan sekitar Rp39,2 miliar. Target itu termasuk pendapatan dari pengelolaan Hotel Vue Palace.

Sementara itu, tingkat okupansi Hotel Vue Palace di Bandung, Jawa Barat, ditargetkan bisa mencapai 75 persen hingga akhir tahun ini. Target itu diyakini akan tercapai mengingat PSBB di Bandung telah berakhir.

Menurut Direktur PLAN Jerry Misa Egeten, dalam fase new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) setelah PSBB di Bandung, rata-rata okupansi hotel di Bandung tercatat sudah mencapai kenaikan hingga 60 persen.

Tingkat okupansi Hotel Vue Palace pun saat ini didukung oleh adanya kontrak dengan production house dari sebuah sinetron di televisi. Kontrak itu akan mengisi sekitar 30 persen kamar hotel setiap harinya.

Jerry menegaskan, meski sudah banyak turis yang berdatangan, protokol kesehatan COVID-19 tetap dijalankan dengan disiplin. Sehingga turis tidak perlu khawatir jika akan menginap, dan roda usaha tetap berjalan.

"Kami juga sangat yakin tingkat okupansi akan terus meningkat dengan melihat situasi sekarang ini yang baru memasuki fase AKB saja sudah mengingat sangat drastis. Apalagi jika seluruh peraturan pembatasan dicabut maka industri yang akan cepat pulih adalah industri pariwisata dan perhotelan," tambah Jerry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya