BKPM Ungkap Corona Bikin Arus Investasi Global Surut hingga 40 Persen

Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sumber :
  • google Street

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, arus investasi asing yang ada di dunia sudah semakin surut akibat pandemi Virus Corona atau COVID-19.

Dongkrak Daya Saing, RI Fokus Hilirisasi 29 Komoditas di 8 Sektor

Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengatakan, kondisi itu seiring dengan terpukulnya perekonomian dunia yang masuk pada jurang resesi saat ini. "Di mana arus investasi global turun," kata dia secara virtual, Rabu, 30 September 2020.

Baca juga: Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Rp19,3 Triliun Ditawarkan ke Swasta

Kementerian Investasi Sebut Dunia Bergantung pada Nikel Indonesia

Menurut dia, arus investasi global turun hingga 30-40 persen. Porsi aliran investasi dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara asal investasi sangat minim.

"Hingga Juni 2020 arus investasi global berkisar 0,1-2,2 persen terhadap produk domestik bruto negara asal," ujar Ichwan.

Jakarta dan Jawa Barat Kuasai Perolehan Investasi di Kuartal III-2024

Nilai tersebut, dikatakan Ichwan, menurun signifikan dibanding pada 2019 yang berkisar antara 0,4-16 persen terhadap PDB negara asal investasi.

"BKPM akan terus kerja keras dalam menarik investasi masuk ke Indonesia. Realisasi Semester I 2020 sebesar Rp402,6 triliun," tutur dia.

Dalam sambutannya di acara market sounding proyek KPBU hari ini, dia menganggap, salah satu pendorong investasi adalah pembangunan infrastruktur.

Market sounding dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hari ini untuk proyek jalan tol dan jembatan di Jawa dan Bali

"Infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi sehingga mampu merangsang usaha-usaha baru untuk dapat tumbuh dan berkembang," ujarnya.

Presiden Prabowo dan PM Inggris Bertemu

Kantongi Investasi Rp295 Triliun usai Kunjungan 5 Negara, Prabowo Subianto: Alhamdulillah!

Prabowo Subianto sukses menarik perhatian dunia dalam lawatan diplomatiknya ke lima negara. Perjalanan ini menghasilkan komitmen investasi sebesar Rp295 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024