Proyek PLTA Terbesar se-Asia Tenggara di Kaltara Dibangun Tahun Ini

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA – Pemerintah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau hydropower terbesar se-Asia Tenggara di Kalimantan Utara dan Papua. PLTA tersebut rencananya tetap dibangun tahun ini.

Momen Keakraban Presiden Prabowo dan PM Australia 'Sarapan Bareng' di Peru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan PLTA yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional tersebut telah mendapatkan komitmen investasi.

Kata dia, pimpinan perusahaan industri biji besi asal Australia, Fortescue Metal Group (FMG) Andrew Forrest, telah berkomitmen untuk menginvestasikan US$40 miliar dalam pembangunan proyek tersebut.

Australia Vs Arab Saudi Berakhir Imbang, Timnas Indonesia Punya Peluang Besar Lolos ke Piala Dunia 2026

Baca juga: Ridwan Kamil Lapor ke Luhut Kabar Baik Soal Penanganan Corona di Jabar

"Australia yang masuk hydropower. Andrew Forrest itu dia investasi US$40 miliar untuk 10 tahun ke depan," tegas Luhut dalam konferensi pers secara virtual dikutip, Jumat, 25 September 2020.

Ratusan Prajurit Marinir dan Militer Australia Gelar Operasi Amfibi di Pantai Banongan

Luhut mengatakan, total potensi daya yang bisa dikeluarkan dari pembangkit ramah lingkungan itu mencapai 10.830 megawatt di Kalimantan Utara. Sedangkan di Mamberamo, Papua, potensinya lebih dari 20.000 megawatt.

Untuk di Kalimantan Utara terletak di lima titik sekitar Kayan dan satu titik di Bahau, Malinau, Sembakung, Sebuku dan Mentarang. PLTA Kayan sendiri diperkirakan mampu memproduksi 6.080 megawatt.

“Mereka mau membuat produksi yang green energy. Jadi dia pakai hydropower nanti bangun smelternya di bawah,” ungkap Luhut. (ase)

Presiden RI, Prabowo Subianto bersama PM Australia, Anthony Albanese

Presiden Prabowo dan PM Australia Lakukan Pertemuan, Ini yang Dibahas

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di Lima, Peru, pada Kamis, 14 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024