Warga Indonesia di Melbourne Bidik Peluang Bisnis Suvenir Australia
- abc
Sayangnya, bisnis tersebut harus tutup sementara sejak "lockdown" Melbourne tahap keempat awal Agustus lalu, sehingga tidak memungkinkan bagi Oky untuk mengambil barang dari gudang.
Yudha (paling kiri) kehilangan sumber pendapatannya sebagai karyawan di toko cenderamata QVM sejak penutupan. (Supplied: Pranata Yudha Bakti)
Karyawan Indonesia kehilangan 80 persen pendapatan
Nasib baik toko cenderamata yang dibantu Oky tidak dialami semua pemilik toko di QVM.
Beberapa pemilik toko memilih untuk tidak menjalankan bisnisnya secara online.
Keputusan seperti ini mempengaruhi nasib pada karyawan toko, yang harus kehilangan pekerjaan mereka.
Termasuk salah satunya adalah warga Indonesia bernama Pranata Yudha Bakti, yang sudah dua tahun bekerja di sebuah toko cenderamata QVM.
"Saya kehilangan 80 persen pendapatan dari QVM dan dampaknya sangat kerasa saat tidak bekerja," kata Yudha kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.