Protokol COVID-19 Sektor Pariwisata Akan Diluncurkan, Ini Bocorannya
- kemenparekraf.go.id
VIVA – Pemerintah menyegerakan pemulihan sektor pariwisata dari dampak pandemi COVID-19, salah satunya dengan mempercepat adanya panduan protokol kesehatan di sektor itu. Sebab, banyak daerah yang menggantungkan ekonominya terhadap sektor pariwisata serta banyak menyerap tenaga kerja
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 25 September 2020: Global Anjlok, Antam Naik
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Sabtu, 26 September 2020 akan segera mengumumkan protokol kesehatan dari COVID-19 di sektor pariwisata.
"Pak Menteri Pariwisata besok akan launch protokol pariwisata jadi hotel-hotel yang bisa beroperasi dengan standar COVID dan ada semacam sertifikasinya," ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat, 25 September 2020.
Selain itu, Airlangga mengatakan, pemerintah akan mengoptimalisasi belanja negara di sektor pariwisata dalam waktu dekat. Caranya dengan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) di daerah-daerah pariwisata, seperti yang saat ini dilakukan di Bintan, Kepulauan Riau.
"Seperti Rakorpim hari ini, yang kita lakukan untuk mendorong dimulainya kegiatan wisata dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di lokasi destinasi wisata,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga menekankan sektor pariwisata telah mengalami penurunan kinerja hingga double digit atau di kisaran 10 persen akibat terdampak pandemi. Padahal sektor pariwisata dikatakannya salah satu sumber devisa negara.
"Sembilan bulan sebagian besar hotel malah tutup sehingga ini menjadi keprihatinan kita semua dan kehadiran menteri pariwisata juga berikan semangat di Kepri karena Kepri salah satu jendela pariwisata Indonesia," ungkap dia.
Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial
Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19
