Pertumbuhan Kredit Bank Syariah Kalahkan Bank Konvensional

Ilustrasi keuangan syariah.
Sumber :
  • rumahku.com

VIVA – Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengklaim, kinerja bank syariah terus tumbuh meskipun pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat dianggap makin percaya menanamkan dananya di bank syariah.

OJK Minta Perbankan Blokir 10 Ribu Rekening yang Terlibat Judi Online

Ketua Umum Asbisindo Toni Eko Boy Subari mengungkapkan, dari sisi pertumbuhan aset, hingga Juli 2020 tumbuh di kisaran 9,88 persen secara tahunan. Lebih tinggi dari pertumbuhan di perbankan konvensional yang hanya tumbuh 5,37 persen.

Dari sisi pembiayaan atau kredit, pertumbuhannya bahkan tumbuh hingga 10,23 persen pada Juli 202,0 sedangkan perbankan konvensional hanya tumbuh 1,04 persen. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga tumbuh 8,78 persen sedangkan konvensional 8,44 persen.

Kisah Inspiratif Sri H Rahayu Raih Gelar Doktor dengan Predikat Terbaik

"Artinya perbankan syariah ini semakin diminati dan masyarakat semakin percaya kepada perbankan syariah," kata dia secara virtual, Jumat, 25 September 2020.

Baca juga: OJK Sepakat Bank Syariah BUMN Digabungkan, Biar Selevel Buku IV

BSI Raih Dua Penghargaan BI Award 2024, Apa Saja?

Menurut dia, itu disebabkan konsep bisnis yang ada di perbankan syariah menganut konsep bagi hasil. Artinya ketika bisnis terus naik maka pembagiannya rasional ikut naik, sedangkan ketika bisnis menurun maka bagi hasilnya proporsional.

"Ini di masa pandemi tumbuh karena sifatnya bagi hasil, bukan pass through, pendapatan turun, deposan turun, tidak. Ketika naik kita bagi lebih tinggi," ujarnya.

Meski begitu, dia mengklaim, cakupan nasabah perbankan syariah saat ini memang masih terbatas pada individual. Sebab, prinsip-prinsip syariah dikatakannya lebih dipegang teguh individual ketimbang industri.

"Lebih rasional kalau pinjam rate-nya serendah mungkin simpan setinggi mungkin kemudian kecepatan proses bisnis dan lain-lain, sedangkan prinsip syariah berdasarkan riset kami oleh pihak urutan ke enam," ujarnya.

ilustrasi bank.

Bank Indonesia Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Penahanan suku bunga ini penting dilakukan dikarenakan nilai tukar rupiah yang sedang mengalami tekanan depresiasi.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024