Asyik, Insentif Tenaga Kesehatan Corona Bakal Cair Sebulan Sekali

Sejumlah tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran shift di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fauzan

VIVA – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengakui bahwa serapan anggaran kesehatan masih rendah. Hingga saat ini anggaran itu baru cair sebesar Rp18,45 triliun dari total Rp84,02 triliun. 

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Sekertaris I KPC-PEN, Raden Pardede, menjelaskan, kondisi itu disebabkan pencairan anggaran yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk program tersebut dilakukan tiga bulan sekali. Bukan satu bulan sekali seperti program lainnya.

"Sekali tiga bulan. Jadi berdasarkan itu Kemenkes ternyata akan mengucurkan nanti anggaran kesehatan lebih cepat di Oktober dan Desember dalam jumlah besar sekali. Jadi penyerapan anggaran kesehatan bisa 96 persen," kata Raden dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 23 September 2020.

Airlangga Sebut Insentif Pembelian Rumah dan Kendaraan Listrik Bakal Lanjut pada 2025

Baca jugaRI Masuk Jajaran Negara ASEAN yang Lambat Genjot EBT, Ini Solusinya

Kata dia, Kementerian Kesehatan juga akan mempercepat pencairan insentif bagi tenaga kesehatan dari yang biasanya dicairkan tiga bulan sekali menjadi sebulan sekali. Hal tersebut akan semakin membuat serapan anggaran kesehatan akan lebih cepat dari saat ini.

Pemerintah Kaji Pemberian Insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah Buat Industri Padat Karya

"Insentif tenaga kesehatan akan diperlancar yang sebelumnya sekali tiga bulan ke depan jadi sekali sebulan. Jadi akan cukup lancar nanti ini tingkat penyerapan untuk anggaran kesehatan, meningkat signifikan," tutur Raden.

Selain itu, Raden melanjutkan, percepatan serapan anggaran kesehatan akan didorong oleh momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sebab, dalam program itu dialokasikan anggaran untuk menjalankan protokol kesehatan selama pilkada.

Anggaran tersebut terutama akan digelontorkan bagi daerah yang saat ini masuk berkategori zona merah. Khususnya akan digunakan untuk tracing, testing, dan treatment maupun pengadaan tempat-tempat perawatan. 

"Jadi meskipun memang sekarang masih Rp18 triliun, akan terjadi percepatan termasuk anggaran yang disediakan dalam rangka menyambut nanti pilkada ini. Jadi ada daerah-daerah yang terkena cukup signifikan yang kita sebut zona merah," tutur dia. (art)

Ilustrasi perawat/suster/caregiver.

Jerman Krisis Tenaga Kerja Sektor Perawatan Kesehatan

Sektor perawatan kesehatan Jerman menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil yang paling parah dari semua industri yang ada.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024