Deretan Skandal Terbesar Melilit Deutsche Bank
- dw
Euribor dan Libor adalah singkatan dari suku bunga referensi tertentu. Tingkat Penawaran Antarbank Euro (Euribor) menjabarkan tingkat suku bunga di mana bank-bank Eropa dapat saling memberikan obligasi dalam mata uang euro. Sementara Libor (suku bunga yang ditawarkan oleh bank-bank besar di London) berfungsi sebagai basis untuk transaksi keuangan dalam volume tertentu, misalnya dalam bentuk derivatif atau hipotek.
Pada 2013, Komisi Eropa menjatuhkan denda sebesar 1,7 miliar euro (Rp 29,4 triliun) terhadap enam bank besar internasional setelah membongkar adanya manipulasi suku bunga. Deutsche Bank membawar denda terbesar yakni 725 juta euro (Rp 12,5 triliun), namun kemudian didenda lagi sebesar 2,5 miliar dolar AS (Rp 36,7 triliun) oleh otoritas Inggris dan AS.
Pelanggaran embargo AS-Iran
Deutsche Bank juga harus membayar denda setelah otoritas AS mengatakan bank ini telah melanggar embargo AS terhadap Iran. Tahun 2015 Deutsche Bank harus membayar sebesar 260 juta dolar AS (Rp 3,8 triliun), jumlahnya memang jauh lebih sedikit daripada denda yang harus dibayarkan oleh saingannya yaitu Commerzbank sebesar 1,4 miliar dolar AS (Rp 20,5 triliun) atas tuduhan serupa.
Hubungan dengan Jeffery Epstein
"Adalah kesalahan besar dalam menerima Jeffrey Epstein sebagai klien pada tahun 2013." Demikian tanggapan Deutsche Bank setelah Departemen Layanan Keuangan (DFS) Negara Bagian New York menjatuhkan denda sebesar 150 miliar dolar AS (Rp 2,2 kuadriliun) kepada bank tersebut.
Deutsche Bank tahu tentang "masa lalu kriminal yang mengerikan" dari Epstein dan tetap tidak melakukan apa pun terkait adanya "penarikan rutin dan mencurigakan," kata otoritas keuangan di New York tersebut. Transaksi juga berkorelasi dengan tindak kriminal pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Pelaku kejahatan seks itu “bunuh diri” saat berada dalam penjara di AS pada Agustus 2019.
Skandal Danske Bank
Deutsche Bank juga berperan dalam salah satu skandal pencucian uang terbesar di dunia, yakni sebagai bank koresponden bagi Danske Bank. Antara tahun 2007 dan 2015 terjadi aliran transfer mencurigakan senilai sekitar 200 juta euro (Rp 3,4 triliun) melalui cabang-cabang bank Denmark itu.