Paracetamol Bakal Diproduksi BUMN, Erick Thohir: Harganya Bisa Murah
- Dok. KBUMN
VIVA – PT Bio Farma (Persero) yang merupakan holding dari perusahaan-perusahaan farmasi pelat merah, disebut-sebut bakal membangun pabrik Paracetamol. Rencana tersebut rencanaya akan diwujudkan melalui anak usahanya, yakni PT Kimia Farma Tbk.
Menteri BUMN Erick Thohir berharap langkah itu nantinya akan mampu menciptakan peluang reinvestasi. Khususnya guna menekan impor obat khususnya Paracetamol sebagaimana yang terjadi selama ini.
"Sehingga kita bisa juga reinvestasi di mana Biofarma bisa mempunyai produksi untuk Paracetamol, yang selama ini impor-imporan obat itu 90 persennya didominasi oleh asing," kata Erick dalam Raker bersama Komisi VI DPR RI, Selasa 22 September 2020.
Baca juga:Â Jadi Agen Pajak Digital, Facebook hingga TikTok Belum Setor ke Negara
Erick berharap, dengan langkah itu nantinya akan ada nilai tambah bagi Indonesia. Di mana, bahan-bahan obat yang diperlukan pada saat pandemi COVID-19 ini, seperti Favipiravir yang sebelumnya dikenal dengan nama Avigan, nantinya akan bisa diproduksi sendiri.
"Karena kita sekarang sudah bisa memproduksi Paracetamol sendiri, dan diharapkan tahun depan bisa terjadi (pembangunan) pabriknya," ujarnya.
Karenanya, Erick memastikan bahwa sejumlah langkah dan upaya pemerintah untuk menuju ke arah tersebut, saat juga akan terus digenjot oleh Kementerian BUMN.
"Hari ini saya juga baru minta ke BPOM agar izinnya segera dikeluarkan, karena memang kebutuhannya sangat tinggi. Kalau kita lihat dari grafik itu meningkat," kata Erick.
Mengenai bagaimana harga obat yang nantinya akan bisa diproduksi secara mandiri tersebut, Erick menjamin bahwa harganya akan dibuat sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
"Untuk harga Avigan kita pastikan bisa lebih murah, kurang lebih harganya sekitar Rp20 ribuan. Tetapi kalau untuk obat-obat yang masih impor, tentu harganya sesuai dengan pasar," ujar Erick Thohir. (ren)