IHSG 22 September Dibuka Melemah karena Kasus COVID-19 Makin Tinggi
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 4.923 pada pembukaan perdagangan Selasa, 22 September 2020. Posisi itu melemah 75 poin atau 1,51 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 21 September 2020 di level 4.999.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG masih akan dibayangi pelemahan pada perdagangan hari ini, akibat meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di dalam negeri sebagai faktor utamanya.
"Pelemahan itu juga didorong oleh kekhawatiran para investor, terkait risiko berhentinya pabrik-pabrik dan pembangunan infrastruktur dalam negeri," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 22 September 2020.
Baca juga: Pasien Corona Klaster Keluarga di Malang akan Diisolasi di RS Lapangan
Dari sisi global, kasus COVID-19 yang meningkat di seluruh Eropa menimbulkan spekulasi bahwa London mungkin tengah menuju status lockdown yang kedua kalinya.
Bank Sentral Eropa telah meluncurkan peninjauan program pembelian obligasi pandemi untuk mempertimbangkan berapa lama harus berlanjut, dan apakah fleksibilitasnya yang luar biasa harus diperluas ke program yang lebih lama.
"Pergerakan selanjutnya masih akan dibayangi pelemahan meskipun ada peluang kembali whipsaw pada level psikologis 5.000. Rentang pergerakan akan berada di kisaran 4920-5040," ujarnya.
Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni CTRA, INDY, MAPI, SMRA, TBIG, BBCA.
Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 4.975,54 hingga 5.097,14.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
"Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya. (ren)