BI Dorong Perbankan Kucurkan Kredit, IHSG Terus Menguat

Ilustrasi IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 5.044 pada pembukaan perdagangan Jumat 18 September 2020. Posisi itu menguat 6 poin atau 0,13 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 17 September 2020 di level 5.038.

IHSG Melemah ke Level 7.161 saat Penutupan Pasar, 4 Saham Ini Justru Cetak ARA

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, jelang akhir pekan IHSG masih akan cenderung bergerak positif dan menguat di atas level psikologisnya.

"Setelah BI menyatakan akan membuat limpahan likuiditas di sistem perbankan secara efektif, untuk disalurkan ke sektor riil melalui kredit perbankan," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 18 September 2020.

IHSG Ditutup Anjlok pada Penutupan Sesi I, Saham UNVR hingga ICBP jadi Top Gainers

Baca juga: Dana BP Tapera Diklaim Mampu Gerakkan 140 Industri Turunan Properti

Keputusan BI mempertahankan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate di level 4,00 persen, seiring pandangan BI bahwa ke depannya rupiah akan menguat dengan kuatnya fundamental dan nilai rupiah yang undervalued.

IHSG Dibuka Melemah Pagi Ini

Meskipun, defisit neraca berjalan Indonesia sebesar 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020, dan BI meyakini bahwa inflasi tahun 2020 serta 2021 akan berada di bawah target sebesar 2,0 persen sampai 4,0 persen.

"Pergerakan IHSG masih cenderung positif selama bisa terus kuat di atas level psikologisnya, di mana pergerakan wave dari elliot wave masih mengarah positif dengan pengujian bearish trend jangka pendek pada target 5.200," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni MEDC, LSIP, ASII, TBIG, BBCA, SMRA, dan SRIL.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 4.975,54 hingga 5.097,14.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.

"Masih terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya