Dana Penempatan Pemerintah di BNI Mengucur Deras ke UMKM
- vivanews/Andry Daud
VIVA – PT Bank Nasional Indonesia Tbk telah menyelesaikan penyaluran dana penempatan pemerintah guna Program percepatan pemulihan ekonomi nasional saat ini. Realisasinya tercatat melebihi target.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terpilih Royke Tumilaar dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR secara virtual sore ini mengatakan, dari Rp5 triliun dana yang ditempatkan Pemerintah, penyaluran kreditnya mencapai Rp16,3 triliun.
"Sampai 11 September 2020, kami telah penyaluran kredit 16,39 triliun kepada lebih dari 63 debitur," ujar Royke, Kamis 17 September 2020.
Baca juga:Â Jadi Dirut BNI, Royke Dapat Tugas Khusus dari Pemegang Saham
Dia menjabarkan, dari jumlah tersebut untuk debitur baru mencapai 39,209 debitur dengan total kredit Rp10,2 triliun. Sebanyak 39,183 di antaranya merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan nilai Rp6,396 triliun.
"Debitur exsisting sebanyak 24,354 debitur dengan Rp6,1 triliun. Segmen terbesar di segmen usaha kecil. Korporasi memang kecil hanya sekitar Rp4 triliun," tambahnya.
Royke mengatakan UMKM jadi prioritas BNI sejalan dengan prioritas pemerintah untuk membangkitkan kembali akibat terdampak pandemi Virus Corona atau COVID-19. Berbagai kemudahan pun diberikan BNI agar segmen usaha itu terus berkembang.
"Kami juga memudahkan debitur UMKM dengan membangun aplikasi untuk mempermudah akses dengan BNI MOVE. Kita juga dorong UMKM masuk pasar global melalui jaringan luar negeri," tambahnya.
Sektor-sektor usaha yang mendapatkan kredit tersebut yaitu perdagangan, pertanian, jasa-jasa dan Industri pengolahan.
"Paling besar perdagangan," ungkapnya. (ren)