Dinamika Ekonomi AS dan China Diproyeksi Jadi Obat Kuat IHSG Hari Ini

Papan pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 5.113 pada pembukaan perdagangan Rabu 16 September 2020. Posisi itu menguat 13 poin atau 0,26 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 15 September 2020 di level 5.100.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG masih akan berpotensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.

"Investor melihat, membaiknya data perekonomian China akan menjadi sinyal pemulihan ekonomi global," kata Lanjar dalam analisisnya, Rabu 16 September 2020.

Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Lanjutan Jelang Akhir Pekan

Baca juga: Seratusan Hotel di Jakarta Bersiap Jadi Tempat Isolasi Pasien Corona

Dia mengatakan, investor pun menunggu pertemuan kebijakan The Federal Reserve pada Rabu, untuk mengukur prospek pasar menyusul penurunan sekitar 2 persen pada saham global bulan ini.

IHSG Diprediksi Berbalik Menguat, Simak 4 Rekomendasi Saham

The Fed diperkirakan juga mempertahankan sikap dovish-nya atau optimistis terhadap perekonomian Amerika Serikat. Setelah sebelumnya mereka mengatakan akan beralih ke pendekatan inflasi yang lebih santai.

"Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini masih berpotensi melanjutkan penguatan dengan support-resistance 5.020-5.150," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni BBTN, BDMN, BRPT, CTRA, LSIP, MEDC, PGAS, PTPP, dan WSKT.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 4.975,54 hingga 5.233,17.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

"Meskipun demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 60 sehingga berpotensi akan mengalami penguatan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya