DPR Cecar Mentan soal Benih dan Lahan Food Estate di Kalteng

Presiden Jokowi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau lokasi lumbung pangan nasional (food estate) di Kalimantan Tengah. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mencecar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja di Gedung DPR. Dia mempertanyakan soal jenis benih apa yang kiranya cocok digunakan dalam proyek Food Estate yang dicanangkan Presiden Jokowi di Kalimantan Tengah.

Mentan Blacklist 4 Perusahaan Pengedar Pupuk Palsu, Rugikan PetaniRp3,23 Triliun

Sebab, jenis lahan yang akan dijadikan bidang tanam dalam Program Food Estate di Kalimantan Tengah itu, merupakan lahan rawa yang memiliki kadar keasaman tanah yang tinggi.

"Kalau mau buka food estate di Kalimantan Tengah, apakah bisa dengan benih yang ada?" kata Sudin dalam raker Komisi IV bersama Kementan di Gedung DPR Senayan Jakarta, Senin 14 September 2020.

Mentan Amran Ungkap Program Brigade Swasembada Pangan Dapat Anggaran Rp 30 T, 23 Ribu Orang Sudah Daftar

Baca juga: Pengembangan Food Estate Jokowi di Kalteng Dimulai Oktober 2020

Sudin mengkritik pihak Kementan terkait kejelasan jenis benih apa saja yang akan digunakan dalam Program Food Estate tersebut. Karena, menurutnya, belum ada penjelasan terkait hal itu dari pihak Kementan kepada pihak Komisi IV DPR RI.

Pemerintah Permudah Prosedur Penyaluran Pupuk Subsidi, Berlaku Januari 2025

"Seharusnya kan dikembangkan dulu dan dicari dulu, formulasi benih apa yang tahan di tingkat keasaman (lahan) yang tinggi," ujar Sudin.

Selain itu, Sudin juga mempertanyakan pernyataan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, yang menyatakan bahwa mereka siap melakukan proses penanaman di lahan seluas 70 ribu hektare pada tahun depan.

Sebab, menurutnya data soal luasan itu juga harus divalidasi kembali. Mengingat ketersediaan data lahan yang dimaksud tersebut menurutnya tidak mencapai 70 ribuan hektare sebagaimana klaim pihak Dirjen Tanaman Pangan (DTP) tersebut.

"DTP juga kemarin bilang bahwa tahun 2021 nanti mereka akan menanam di lokasi seluas 70 ribu hektare, dengan pupuk cair, NPK dan lain sebagainya," kata Sudin.

"Nah, itu saya enggak yakin ada lokasi 70 ribu hektare yang sekarang ini di lokasi bakal Program Food Estate tersebut," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya