PII: Pandemi COVID-19 Jadi Refleksi untuk Desain Ulang Indonesia

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto
Sumber :
  • PII

VIVA – Pandemi COVID-19 disebut telah membawa perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan, termasuk profesi insinyur. Transformasi keinsinyuran dinilai mutlak dilakukan agar para insinyur mampu menjawab tantangan perubahan zaman pasca pandemi ini.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto menuturkan, tranformasi harus dilakukan agar seluruh kekuatan insinyur dapat sepenuhnya mendukung strategi pembangunan bangsa di segala sektor dalam konteks kompetisi global.

“Pandemi ini harus dijadikan refleksi untuk melakukan re-imaginasi guna mendesain ulang Indonesia ke depan yg lebih baik,” ujar Heru saat peluncuran dan bedah buku daring "Redesigning Indonesia: An Engineer's View" pada Rabu 9 September 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Buku ini adalah hasil dari Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pakar dari 26 bidang keinsinyuran yang berasal dari berbagai institusi pemerintahan, perusahaan dan perguruan tinggi.

Dia menilai insinyur tidak bisa diam menunggu pandemi berakhir dan berharap keadaan kembali seperti semula. "Jangan sampai bangsa kita tertinggal oleh kekuatan bangsa-bangsa lain yang telah mendesain ulang (me-reset) negerinya dengan lebih baik," kata dia. 

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Menurut Heru, transformasi digital, kemandirian industri nasional, kemandirian ketahanan nir-militer seperti ketahanan kesehatan, teknologi, pangan dan energi membutuhkan karya-karya besar dari para insinyur Indonesia.

“Ketangguhan dan kemandirian bangsa di dalam menghadapi segala bentuk tantangan jaman ternyata harus banyak dikerjakan oleh manusia-manusia Indonesia yang berprofsi sebagai insinyur,” katanya.

Ia menegaskan, seluruh proses tahapan untuk menghasilkan manusia-manusia unggul yang berprofesi insinyur harus benar-benar disiapkan secara matang untuk memenuhi kebutuhan dan membangun kemandirian industri Tanah Air di masa depan.

Lebih lanjut, transformasi keinsinyuran itu dilakukan dengan standarisasi kompetensi melalui sistem sertifikasi dan akreditasi di sepanjang rantai nilai (value chain) keinsinyuran.

“PII sudah tidak akan menghasilkan insinyur-insinyur yang sama untuk masa lalu atau masa kini, melainkan harus benar-benar menghasilkan insinyur untuk masa depan,” kata Heru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya