Kementerian PUPR Pamerkan 11 Jembatan Paling Ikonik di Indonesia
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan pameran dan talkshow tentang Jembatan Ikonik, di Auditorium Kementerian PUPR, mulai tanggal 7 sampai 11 September 2020. Ada 11 jembatan ikonik yang dipamerkan salah satunya Jembatan Youtefa, Papua.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan, Achmad Gani Ghazaly Akman mengatakan, pameran ini digelar untuk mengenalkan karya jembatan-jembatan Ikonik yang telah dibuat oleh sumber daya manusia (SDM) dalam negeri saat ini. Informasi ini penting untuk memupuk semangat generasi muda.
“Pembelajaran melalui media maket menjadi alternatif yang baik untuk memberikan gambaran dan pemahaman tiga dimensi dari suatu bangunan, sehingga bisa jadi inspirasi generasi muda,” kata Gani pada Senin, 7 September 2020.
Baca juga: Cara Kredit Rumah DP 1 Persen hingga Dapat Subsidi Uang Muka
Selama lima tahun terakhir (2015-2019), Gani mengatakan Kementerian PUPR telah membangun lebih dari 29 kilometer jembatan baru di seluruh Indonesia. Karena, kata dia, peranan jembatan sebagai infrastruktur pendukung perekonomian sangat penting.
“Apalagi Indonesia ini negara kepulauan yang membutuhkan jembatan sebagai penghubung antar wilayah. Selain berfungsi sebagai prasarana transportasi, jembatan juga seringkali menjadi ikon/landmark suatu wilayah,” ujarnya.
Karena itu, Gani mengatakan, desain dan konstruksi sebuah jembatan haruslah diperhitungkan dengan matang. Agar dapat menopang beban di atasnya dalam jangka waktu yang panjang.
“Jadi, selain mengutamakan sisi kehandalan dan keamanan konstruksi, kualitas desain juga menjadi hal yang menarik dari sebuah jembatan,” ujarnya.
Adapun 11 jembatan yang dipamerkan antara lain Jembatan Youtefa di Papua; Jembatan Merah Putih di Maluku; Jembatan Bahteramas Teluk Kendari di Sulawesi; Jembatan Tumbang Samba, Jembatan Pulau Balang.
Kemudian Jembatan Sei Alalak di Kalimantan; Jembatan Tano Ponggol di Sumatera; serta Jembatan Mangunsuko, Jembatan Turpogen, Jembatan Kali Kuto, dan Jembatan Kali Kenteng di Pulau Jawa.
Jembatan Youtefa yang baru saja diresmikan pada Oktober 2019 memiliki dua rekor dari MURI, yaitu rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
Selain itu, Jembatan Turpogen dibangun dengan teknologi Judesa (jembatan untuk desa asimetris), merupakan jembatan yang dibangun secara modular untuk menangani masalah aksesibilitas masyarakat di pedesaan. Hal itu buah pemikiran para peneliti di Kementerian PUPR.
Jembatan khusus daerah tertinggal
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Jayabaya, Amirudin Kurdi mengapresiasi kegiatan yang digelar Kementerian PUPR ini. Dia mengharapkan kegiatan ini tidak hanya dilakukan tahun ini tapi berlanjut.
“Sangat luar biasa, ini memberikan kesan yang mendalam bagi anak-anak terutama mereka mengetahui tentang ada beberapa bangunan yang sangat ikonik, jembatan menjadi penghubung antar wilayah di seluruh nusantara ini,” katanya.
Menurut dia, kalau melihat dari luas wilayah, mungkin masih sangat kurang. Tapi kalau sebagai perintis, ia menganggap proyek jembatan ini adalah capaian yang luar biasa. Untuk itu, diharapkan pemerintah lebih memperbanyak lagi bangunan jembatan tersebut.
“Saya kira sangat dibutuhkan dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa ingin negara itu hadir di wilayah-wilayah terluar, terisolir, yang notabane mungkin akan menjadi iklan bagi Indonesia. Saya kira ini menjadi landmark dan warisan pemerintahan sekarang,” katanya.
Sementara mahasiswa Universitas Jayabaya, Ali Muttaqin sangat tertarik dengan acara pameran dan talkshow ini. Sebab, memberi edukasi dan pengetahuan tentang jembatan yang ada di seluruh Indonesia.
“Buat acara ini terus ada tiap tahunnya. Untuk Kementerian PUPR, diharapkan pembangunan lebih banyak lagi di daerah tempat tertinggal agar kesenjangan sosial tidak ada lagi,” ujarnya.