Isu Dewan Moneter Bayangi Perkasanya Rupiah Awal Pekan Ini
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin 7 September 2020. Rupiah kembali bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS.
Baca Juga: Isu Dewan Moneter dan Burden Sharing Buat Rupiah Semakin Loyo
Perdagangan di pasar spot, seperti dilihat pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.747 per dolar AS. Menguat 0,02 persen dari level penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp14.750 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.754 per dolar AS. Menguat dari nilai tengah akhir pekan lalu di level Rp14.792.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai, pergerakan tersebut dipengaruhi oleh sentimen positif pelaku pasar keuangan dan investasi terhadap kebijakan moneter Bank Sentral AS The Federal Reserve.
"Federal Reserve telah secara kuat menyiratkan bahwa ia bermaksud untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang sangat lama," kata dia seperti dikutip dari analisisnya hari ini.
Sementara itu, dari sisi domestik, Ibrahim menilai, pelaku pasar keuangan dan investasi masih mencermati pembentukan Dewan Moneter di Indonesia. Terlebih dilakukan di tengah masa krisis Pandemi COVID-19.
"Kondisi yang tak menentu ini mengakibatkan pemerintah kembali mewacanakan amandemen Undang-Undang BI. Salah satu opsi yang ada adalah kembalinya Dewan Moneter seperti masa Orde Baru," ucapnya.
Meski demikian, Ibrahim menganggap bahwa pembentukan Dewan Moneter belum terlalu berdampak pada pergerakan rupiah awal pekan ini. Sentimen pelaku pasar masih kuat dipengaruhi faktor eksternal.
"(Jumat lalu) rupiah ditutup menguat 27 point di level 14.750 dari penutupan sebelumnya. Hari Senin ini ada kemungkinan rupiah akan menguat di level Rp14.720-14.800," ungkap Ibrahim. (ren)