Satgas PEN Pastikan Masyarakat Termiskin Dapat Bantuan Saat Pandemi

Wakil Menteri BUMN I yang juga Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Pemerintah melalui Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) optimistis dapat merealisasikan target penyerapan anggaran yang dikhususkan selama masa pandemi COVID-19 hingga akhir 2020.

Menkes Budi Blak-blakan Indonesia Masih Tertinggal dalam Penyediaan Produk Medis Inovatif

Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, dari total anggaran Rp695 triliun, enam di antaranya masuk dalam program komite yang diketuai Airlangga Hartarto tersebut.

Keenamnya ialah program bidang kesehatan, insentif usaha, perlindungan sosial, usaha mikro, kecil-menengah, program kementerian lembaga (K/L), pemerintah daerah serta pembiayaan korporasi.

Jangan Gunakan Antibiotik Tanpa Resep Dokter!

Baca juga: Harga Anjlok, Ganjar Perintahkan PNS Beli Sayuran Langsung dari Petani

“Kami akan memastikan masyarakat termiskin di lapisan terbawah mendapatkan bantuan selama masa sulit ini melalui program perlindungan sosial,” kata Budi, sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id, Kamis 3 September 2020.

Komentar Menkes Budi Gunadi Sadikin soal Isu Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan di 2025

Satgas PEN juga akan fokus pada sektor UMKM, karena itu dapat menyediakan lapangan pekerjaan untuk lebih dari 90 peren masyarakat Indonesia, juga berkontribusi lebih dari 55 persen ekonomi nasional.

Budi menyebut, untuk pembiayaan korporasi dan berbagai program yang ada di kementerian, tersedot anggaran sebesar Rp400 triliun. Pos anggaran tersebut di luar program di bidang kesehatan dan insentif usaha. Menurut mantan direktur utama PT Bank Mandiri Tbk ini, anggaran Rp400 triliun itu saat ini posisinya sudah setengahnya terserap.

Dari realisasi saat ini, Budi menyebut hingga akhir tahun, Satgas PEN harus bisa merealisasikan sisa penyaluran lagi yang sekitar Rp218 triliun. Ia pun merincikan program yang mendapat alokasi cukup besar ada pada perlindungan sosial, seperti Program Keluarga Harapan dengan anggaran Rp37,4 triliun. Dari situ, disebut Budi terserap sudah 71 persen.

“Kami yakin kami akan mencapai target penyaluran Rp37 triliun hingga akhir tahun 2020. Saat ini sudah tersalurkan sebesar Rp27 triliun,” katanya.

Lalu, program lain yang juga akan membawa dampak besar bagi masyarakat ialah Program Kartu Sembako. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp43,6 triliun dan terealisasi 62,5 persen dengan target sebanyak 20 juta kepala keluarga (KK) atau sekitar 80 juta jiwa yang masuk kategori termiskin. Budi juga menyebut, program perlindungan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai Desa yang hingga kini realisasi anggarannya baru 30 persen.

“Kami yakin ini dapat tercapai,” tutur Budi. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya