Royke Tumilaar: Pemerintah Ingin BNI Kembali Besar di Segmen Korporasi

Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar yang kini jadi Dirut BNI (kanan).
Sumber :
  • VIVAnews/Arrijal Rachman

VIVA – Royke Tumilaar resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indonesia (BNI) saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang digelar hari ini. Royke sebelumnya adalah Dirut PT Bank Mandiri.

Erick Thohir Tunjuk Maya Watono Jadi Direktur Utama InJourney

Dalam konferensi pers, Royke mengatakan pemegang saham mayoritas, yaitu pemerintah berkeinginan untuk menjadikan BNI kembali besar sebagai bank yang kembali fokus di segmen korporasi, sebagaimana Bank Mandiri.

"Tapi memang BNI itu strong-nya hampir sama dengan strong-nya Mandiri. Mungkin kita punya usaha memperbaiki tapi bisa lebih cepat sinergi antara BNI dan Mandiri," katanya saat konferensi pers, Rabu, 2 September 2020.

Penundaan Rencana Pembentukan BPI Danantara Jadi Sorotan

Baca juga: Royke Tumilaar Jadi Dirut BNI

Dikatakan Royke, itu juga ditandai dengan ditariknya Silvano Winston Rumantir dari sebelumnya Direktur Keuangan Mandiri menjadi Direktur Corporate Banking BNI.

Dirut PLN Sambangi Kantor Danantara, Ada Apa?

"Yang memutuskan pemegang saham bukan saya, kebetulan BNI kurang lebih hampir sama dengan Bank Mandiri kekuatannya di korporasi. Nah, Pak Silvano punya kekuatan di situ yang mungkin dilihat juga oleh pemegang saham," ujarnya.

Royke membantah, pemindahannya itu untuk memperbaiki laba BNI yang jatuh di tengah masa pandemi COVID-19. Sebab, dia menegaskan, seluruh bank juga mengalami penurunan kinerja akibat wabah tersebut.

"Hampir semua bank laba turun rata-rata 30 sampai 60 persen akibat COVID. Yang ingin saya lakukan adalah memastikan bahwa sampai nanti COVID berakhir Bank BNI survive, itu yang paling penting," ujar Royke.

Ilustrasi Perusahaan

Sinergi atau Persaingan? Pembentukan Danantara dan Posisi Kementerian BUMN di Masa Depan

Pembentukan Danantara membawa perubahan pada Kementerian BUMN, mengalihkan fokus pengelolaan aset besar dan investasi untuk memperkuat ekonomi Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024