BNI Lakukan RUPSLB Siang Ini, Ada Apa?
- vivanews/Andry Daud
VIVA – PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BBNI hari ini, Rabu, 2 September 2020 kembali mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB. Salah satu agenda inti dari RUPSLB tersebut adalah perubahan pengurus atau susunan direksi.
Baca Juga:Â DPK Tumbuh 11 Persen, Aset BNI Rp880,1 Triliun pada Semester I-2020
Informasi yang diterima VIVA, penyusunan pengurus ini dilakukan usai Anggoro E. Cahyo tidak lulus fit and proper test yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga BNI harus melakukan RUPSLB. Hal itu mengingat bank pelat merah ini adalah BUMN cluster I yang maksimal jumlah direksinya 11 anggota.
Pengubahan pengurus BNI ini cukup menjadi perhatian, sebab selain di tengah kondisi COVID-19, kondisi perbankan juga memasuki situasi yang berat sehingga potensi kredit macet bisa menjadi ancaman, usai adanya kebijakan restrukturisasi di perseroan.Â
Sementara itu, langkah RUPSLB kali ini juga menjadi pertanyaan, karena BNI pada Semester I-2020 dalam kondisi yang masih tetap tumbuh. Di mana BNI mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 4,4 persen menjadi Rp880,12 triliun.
Hal itu didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 5 persen menjadi Rp576,78 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 11,3 persen (yoy) menjadi Rp662,38 triliun. Bahkan, rasio dana murah BNI membesar.
Baca Juga:Â BNI Catat Pertumbuhan Kredit 5 Persen pada Semester I-2020
Selain itu, RUPSLB kali ini juga tidak wajar karena merombak direksi yang baru bekerja sekitar tujuh bulan. Sehingga, isu dari kocok ulang direksi ini membuat Bank Himbara menjadi pertanyaan pasar.
Sedangkan berdasarkan informasi yang beredar bahwa kocok ulang direksi BNI akan diisi oleh pimpinan dari Bank Mandiri. Spekulasi yang berkembang, BNI bakal dikomandoi oleh Royke Tumilaar yang sebelumnya menjabat Dirut Bank Mandiri.
Jika kondisi tersebut terjadi maka seluruh Bank Himbara akan dikomandoi para pejabat dari Bank Mandiri dan ini yang menjadi polemik di antara bank pelat merah saat ini.
Â