CEO Jouska Buka-bukaan soal Heboh Kasus Dana Investasi

Ilustrasi perencanaan keuangan
Sumber :

VIVA – Chief Executive Officer (CEO) PT Jouska Finansial Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno, buka-bukaan terkait kasus investasi yang heboh belakangan ini. Kasus itu bermula dari laporan warganet yang mengaku merugi hingga Jouska ditegur oleh Satgas Waspada Investasi. Bahkan perusahaan tersebut sempat dihentikan.

Mau Investasi? Pastikan Legal! Ini 3 Tips Menghindari Investasi Bodong

Dalam sebuah diskusi virtual, Aakar menjelaskan beberapa tipe nasabah yang sempat terdampak masalah investasi tersebut. Dia mengaku ada sejumlah klien yang sebenarnya hanya mengalami berkurangnya modal, tapi dalam jumlah yang dapat ditoleransi.

Dia memastikan porsi nasabah tersebut lebih dari 20 persen, dan telah diberi pemahaman akan kondisi pasar modal saat ini serta IHSG yang secara persentase memang sedang menurun.

5 Tips Investasi Emas Batangan untuk Pemula: Mulai dari Nol hingga Profit

Baca juga: Satgas Waspada Investasi Hentikan Kegiatan Usaha Jouska

"Nah, beberapa dari mereka ini ada juga yang menyadari bahwa inilah risiko investasi, sehingga mereka memutuskan untuk tetap menahan (investasinya), dan selesai," ujarnya dalam telekonferensi, Selasa 1 September 2020.

Mengapa Harga Bitcoin dan Kripto Terus Berfluktuasi dan Bagaimana Investor Bisa Menghadapinya

Selain itu, Aakar juga mengakui bahwa ada juga nasabah yang mengalami pengurangan modal cukup jauh, bahkan sampai lebih dari 50 persen. Sebagian dari mereka ada yang mengharapkan seluruh modalnya kembali, namun ada juga yang mengharapkan modalnya kembali sebagian saja.

"Dan ini adalah case by case," kata Aakar.

Mengenai apa pertimbangan dari para nasabah yang hanya ingin modalnya dikembalikan sebagian saja, Aakar menjelaskan dari 1.700 klien Jouska year-to-date yang memiliki kontrak, yang berinvestasi ke pasar modal itu sebanyak 328 klien dan yang melakukan dispute 65 klien.

Namun, lanjut Aakar, setelah pihak Jouska dan para klien itu duduk satu meja, akhirnya mereka pun menyadari bahwa apa yang mereka alami adalah bagian dari risiko investasi di market.

"Sampai akhirnya mereka memahami, bahwa 'Oh iya ya, namanya investasi pasti ada risiko market ya', seperti itu. Nah mereka yang bisa menolerir itulah yang meminta modalnya dikembalikan hanya setengah," ujarnya.

Dia pun memastikan, permasalahan yang dialami pihaknya tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat kepercayaan para nasabah existing-nya.

Berdasarkan upaya pemberian penjelasan dan berbagai konfirmasi yang dilakukan Jouska menyebut para nasabah akhirnya memahami permasalahan tersebut dan tetap mempercayakan investasinya di Jouska.

"Kita bicara satu meja, sama-sama membuka data. Setelah mereka sadar bahwa mereka tidak rugi secara modal dan hanya berkurang keuntungannya, ya mereka tidak jadi menuntut, selesai," kata Aakar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya