Soal Resesi, Faisal Basri: Mahfud MD Lebih Tepat, Airlangga Tak Paham
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Ekonom senior Faisal Basri mengritik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato terkait ekonomi Indonesia yang diprediksi tidak akan mengalami resesi pada Kuartal III-2020.
Menurut Faisal, pemahaman terkait resesi lebih dimiliki Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, ketimbang Airlangga yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan COVD-19 dan Pemulihan Ekonomi.
"Kata Airlangga kalau minusnya turun enggak resesi, ya enggak ada itu. Itu ketua komite kebijakan. Mahfud MD kemarin bilang 99,9 persen resesi, dia bukan menteri ekonomi, tapi lebih tepat," katanya Senin, 31 Agustus 2020.
Baca juga: Awasi TKDN di Proyek Pertamina, BKPM: Mohon Libatkan Pengusaha Lokal
Faisal mengatakan, jika melihat secara definisi di buku-buku yang ada, resesi terjadi jika tingkat output untuk Produk Domestik Bruto (PDB) turun selama beberapa waktu tertentu, bisa beberapa bulan maupun tahun.
Menurutnya, itu tidak berkaitan dengan besaran negatifnya. Maka, katanya, jika ekonomi kuartal III-2020 terkontraksi atau minus maka sudah dikatakan resesi karena ekonomi Indonesia kuartal II-2020 sudah minus 5,32 persen.
"Menko aja pemahaman resesinya nol besar. Kata menko kalau Kuartal II 5,3 minusnya, Kuartal III minus 5 itu enggak resesi, karena minusnya turun, ngeri enggak? Komandan ekonominya enggak ngerti resesi apa," ucap dia.
Faisal sendiri memperkirakan, negatifnya pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2020 memang akan lebih baik dari Kuartal II-2020. Dia memperkirakan pada Kuartal III ekonomi minus 3 persen.
"Meskipun ekonomi mulai membaik, terjadi perubahan pola pikir. Oleh karena itu, kita lihat ekspor impor masih minus. bagi saya, kalau boleh saya sarankan, jangan fokus menghindari resesi," lanjut Faisal. (ren)
Baca juga: Mahfud MD: Tidak Bisa Disembunyikan, Kita Ini di Ambang Resesi