Harga Vaksin Corona Sinovac Diperkirakan Rp400 Ribu per Orang

Erick Thohir saat meninjau fasilitas produksi Bio Farma
Sumber :
  • Dok. KBUMN

VIVA – Pemerintah telah menghitung kemungkinan harga vaksin Virus Corona atau COVID-19 yang akan dijual di Indonesia. Vaksin yang dihitung tersebut berdasarkan kerja sama dengan pemerintah China.

Harapan Yuto Nagatomo Jadi Kenyataan, Kangen-kangenan dengan Eks Presiden Inter Milan Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, vaksin yang akan diproduksi oleh PT Bio Farma mendapat bahan baku dari Sinovac Biotech Ltd asal China.

"Ini memang bahan baku, kita kenapa salah satunya ingin bahan baku supaya kita bisa belajar produksi vaksin jadi enggak hanya terima vaksin sudah jadi," kata Erick di Gedung Parlemen, dikutip Jumat, 28 Agustus 2020.

Terpopuler: Erick Thohir Mundur Jadi Ketum PSSI? Respon Mike Tyson Usai Dihajar Jake Paul

Baca juga: Bandara International Yogyakarta Diresmikan Jokowi

Adapun bahan baku yang dijual oleh Sinovac, Erick mengatakan, mencapai US$8 per dosis bahan baku, dan akan semakin turun harganya pada 2021 menjadi US$6-7 per dosis bahan baku.

Erick Thohir Beri Kode, Ole Romeny Pemain Naturalisasi Selanjutnya Timnas Indonesia

"Nah memang harga yang sekarang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya US$8 tapi di 2021 harganya US$6-7, jadi ada penurunan," katanya.

Untuk itu, setelah melalui tahapan produksi di Bio Farma, kata Erick, kemungkinan harga jual vaksin itu nantinya yakni US$25-30 per orang atau sekitar Rp441 ribu kurs Rp14.700 per dolar AS.

"Ini untuk satu orang karena ini dua kali suntik nantinya dan jeda waktunya dua minggu kurang lebih itu harganya US$25 sampai 30 range-nya. Tapi ini Bio Farma sedang hitung ulang," kata Erick.

Dengan besaran harga tersebut, kata Erick, pemerintah berencana menggunakan dua metode vaksinasi COVID-19 nantinya. Tujuannya untuk tidak memberatkan APBN.

"Satu yang pakai bantuan pemerintah jadi APBN itu berdasarkan data BPJS Kesehatan, ada juga yang kita namakan vaksinasi mandiri jadi kalau mau bayar sendiri kita ini usul agar tidak membebani keuangan negara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya