Wamen BUMN: E-Commerce Tak Sehebat Pasar Tradisional Gerakkan Ekonomi
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meyakini bahwa pasar digital atau e-commerce belum mampu secara optimal menggerakkan ekonomi rakyat ketimbang pasar tradisional.
Itu seiring dengan banyaknya negara-negara di dunia saat ini masuk ke jurang resesi akibat terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah selama pandemi COVID-19, termasuk Indonesia.
Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa hal itu disebabkan kontak fisik, yang menjadi pilar ekonomi, tereduksi karena adanya pandemi COVID-19 sehingga masyarakat takut kontak fisik.
"Sehebat apa pun kita menggantikan kontak fisik dengan kontak digital atau virtual, belum mampu memutar ekonomi seefektif kontak fisik," kata dia dalam webinar 164 Channel Nahdlatul Ulama, Rabu, 26 Agustus 2020.
Baca juga: Wakil Menteri BUMN: Hampir Mustahil Ekonomi Berputar Seperti Semula
Dia menekankan, pasar digital dan virtual belum mampu menggerakkan roda ekonomi sehebat pasar tradisional. Oleh sebab itu, dia menyebut hampir mustahil roda ekonomi berputar seperti semula.
"Selama kontak fisik tidak terjadi karena rakyat takut untuk kembali keluar hampir mustahil roda ekonomi berputar sama seperti semula," ujar Budi yang juga Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dia menekankan bahwa penuntasan wabah ini menjadi kunci supaya ekonomi bisa bergerak. Caranya, tidak hanya melalui vaksin melainkan juga bisa dengan metode perawatannya.
"Kita mesti punya alternatif lain selain vaksin di mana cara merawat orang sakit bisa dilakukan agar orang lebih merasa kalau sakti tidak takut sama seperti demam berdarah 100 tahun lalu," ujarnya.