6 Bulan Kena Badai COVID-19, Laba Gudang Garam Anjlok 13 Persen

PT Gudang Garam ingin bangun bandara di Kediri, Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA/Arief Priyon

VIVA – PT Gudang Garam Tbk atau GGRM mencatat, volume penjualan rokok produksi mereka anjlok sebesar 8,8 persen menjadi 42,5 miliar batang, pada periode Januari hingga Juni 2020.

J Trust Bank Bukukan Laba Bersih Rp 161,22 Miliar di Kuartal III-2024

Manajemen GGRM menjelaskan, akibat pandemi COVID-19 terdapat penurunan 6,6 persen pada kategori Sigaret Kretek Mesin full flavour (SKM FF) menjadi 35,8 miliar batang.

Selain itu, kategori Sigaret Kretek Mesin rendah tar nikotin (SMK LTN) juga tercatat anjlok sekitar 45,6 persen, menjadi 2,3 miliar batang.

BUMI Resources Bukukan Laba Bersih Rp 1,85 Triliun hingga Kuartal III-2024

Baca Juga: Gudang Garam dan AP I Teken MoU Bangun Bandara Kediri

"Hanya Sigaret Kretek Tangan (SKT) satu-satunya segmen yang mencatat pertumbuhan, yaitu 7,5 persen menjadi 4,5 miliar batang," kata manajemen GGRM dalam keterangan tertulisnya, Senin, 24 Agustus 2020.

Pertamina Cetak Laba Bersih Rp 42,47 Triliun hingga Oktober 2024

Penurunan ini sejalan dengan melemahnya penjualan secara industri. Berdasarkan data riset pasar Nielsen yang dikutip Gudang Garam, total volume penjualan industri juga mengalami penurunan 12,8 persen, menjadi 110,4 miliar batang.

Dari sisi keuangan, GGRM mencatat pertumbuhan tipis pendapatan usaha sebesar 1,7 persen menjadi Rp53,7 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp52,7 triliun. "Pertumbuhan pendapatan ini karena adanya kenaikan harga penjualan," ujar pihak manajemen.

Sementara itu, beban cukai termasuk PPN dan pajak rokok mencapai 79,5 persen dari total biaya penjualan perseroan di sepanjang semester I-2020, atau sedikit meningkat dibanding periode sama tahun lalu yakni 78,4 persen.

Laba bruto turun 13 persen menjadi Rp8,7 triliun, dari sebelumnya Rp10 triliun. Penghasilan komprehensif di semester I-2020 ini juga tercatat merosot 10,7 persen, dari Rp4,3 triliun menjadi Rp3,8 triliun.

Manajemen GGRM mengakui bahwa pandemi COVID-19 membuat tantangan semakin berat, karena daya beli masyarakat tertekan, khususnya di masyarakat kalangan menengah ke bawah. "Gudang Garam terus bersiaga dan memantau perkembangan ini dengan seksama," ujar pihak manajemen. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya