Pencarian Properti di Australia Malah Naik saat Pandemi, Kok Bisa?

Pemandangan Sidney.
Sumber :
  • 500px/Artur Batman

VIVA – Tren penurunan penyebaran virus çorona di Australia menjadi angin segar industri properti di negara itu pada kuartal II-2020. Aktivitas pencarian properti dari investor luar negeri ke Negeri Kanguru itu tampak meningkat saat ini.

Camilannya Diborong Wapres Gibran, Nasabah PNM Mekar Ini Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Situs real estat terbesar di Australia REA Group, mencatat terjadi lonjakan sebesar 22 persen aktivitas pencarian properti yang dilakukan oleh pembeli dari luar negeri terutama dar Kawasan Asia terhadap properti di Australia. Peningkatan itu jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut terjadi karena semakin menjamurnya dokumentasi virtual serta video hunian yang tersedia di pasar properti Australia. Pola pemasaran model itu diketahui semakin marak semenjak kegiatan penutupan perbatasan antar negara akibat pandemi COVID-19.

Kelompok Bali Nine, Tersangka Kasus Narkoba di Bali Bakal Dipulangkan ke Australia

Baca juga: Bisa Dapat Bunga KPR di Bawah 5 Persen di Pameran Properti Virtual Ini

Hingga akhir Juni 2020, proyek-proyek hunian yang baru selesai atau baru saja diluncurkan di Kawasan suburb Sydney tercatat menjadi yang paling banyak dilihat dalam situs pencarian. Salah satunya hunian vertikal Infinity by Crown Group, perusahaan properti di Australia asal Indonesia.

Presiden Prabowo Setuju Pemindahan Tahanan Terpidana Narkoba Bali Nine

Deputy Sales Manager Crown Group Indonesia, Linda Riyanti, mengungkapkan, selain memiliki desain yang tidak biasa, daya tarik kawasan Green Square di mana Infinity by Crown Group berdiri. Adalah kawasan suburb atau pinggiran kota yang memang sedang berkembang di Sydney saat ini.

"Sebuah hal yang natural apabila Infinity by Crown Group masuk dalam daftar hunian vertikal yang paling banyak dicari oleh para calon pembeli luar negeri," ungkap Linda dikutip dari keterangannya, Senin 24 Agustus 2020. 

Selain iut Linda menilai, banyak pencarian properti di Australia karena pembeli luar negeri mengingikan pasar yang stabil, serta hunian vertikal top end di tengah-tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda Dunia saat ini.

“Pasar properti Australia sudah sejak lama dikenal sebagai pasar yang relatif paling stabil di kawasan Asia dan dianggap sebagai safe haven bagi para investor," tambahnya.

Pemerintah Australia pun lanjutnya, telihat berhasil dalam menghadapi pandemi Virus Corona. Terlepas ada klaster baru yang muncul di Sydney dan Melbourne belakangan ini.

“Sehingga peningkatan aktivitas (pencarian properti) yang terjadi dapat dikatakan blessing in disguise, di tengah-tengah pandemi global saat ini.” ungkapnya.

Sementara itu NAB atau National Australia Bank yang merupakan salah satu dari 4 institusi keuangan terbesar di negara kangguru juga merilis hasil Survei Properti Residensial terbarunya.  

Hasilnya, terjadi peningkatan aktivitas dari pembeli luar negeri pada kuartal II  dibandingkan Kuartal I 2020. Survei tersebut juga mengungkapkan peningkatan aktivitas pembeli luar negeri di negara bagian Victoria yang mencapai 19,3 persen untuk pasar hunian baru.

Angka ini pun menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Artinya, satu dari lima hunian yang terjual, dibeli oleh pembeli dari luar negeri.

Sementara untuk negara bagian New South Wales, rata-rata aktivitas pembeli luar negeri mencapai 9,1 persen. Yang juga berarti satu dari 10 hunian baru yang terjual, dibeli oleh pembeli dari luar negeri.

“Ini adalah hal yang sangat positif mengingat tidak semua negara di Dunia ini yang mengalami peninngkatan aktivitas pembelian hunian baru untuk pasar propertinya,” ungkapnya. (ren)

ilustrasi anak bermain ponsel

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Australia sedang membuat aturan baru yang akan melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan X.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024