Pecahkan Rekor MURI, U-Shaped Girder Terakhir LRT Jabodebek Terpasang
- VIVA/Pras
VIVA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akhirnya merampungkan pemasangan U-Shaped Girder terakhir pada proyek Light Rail Transit atau LRT Jabodebek Fase I.
Pemasangan U-Shaped Girder terakhir proyek LRT Jabodebek Phase I itu dilakukan pada pukul 10.25 WIB, yang berlokasi di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan. Turut hadir menyaksikan prosesi tersebut, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson mengaku bersyukur atas pencapaian progres LRT Jabodebek Phase I ini. Karena, capaian ini juga memecahkankan rekor terbaru dari pihak Museum Rekor Indonesia (MURI).
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 24 Agustus 2020: Global dan Antam Tergelincir
"Rekor MURI untuk U-Shaped Girder sepanjang 43 Km ini, yang memegang rekor nomor satu di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia setelah Dubai dan Shanghai," kata Entus di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Selatan, Senin 24 Agustus 2020.
Meski demikian, Entus mengakui bahwa masih terdapat 'critical point' yang harus diselesaikan oleh pihaknya pada proyek ini. Yakni adanya dua bentang yang ditargetkan rampung pada Desember 2020, dan target pengerjaan pada aspek depo LRT yang juga harus diselesaikan pada akhir tahun ini.
"Mudah-mudahan seluruh kebutuhan peralatan bisa sesuai dan tepat waktu, sehingga kami bisa memasangnya sesuai waktu yang ditargetkan," ujarnya.
Selain itu, Entus juga menekankan adanya target pengerjaan yang harus diselesaikan pada stasiun integrasi di wilayah Cawang, yang juga memerlukan perhatian khusus dari pihaknya. Hal itu karena adanya pertemuan tiga jalur transportasi di titik tersebut, yang masih harus disinkronisasi lebih lanjut.
Entus mengaku, memang terdapat sejumlah persoalan dan tantangan dalam upaya penyelesaian proyek LRT Jabodebek ini. Baik dari segi teknis, pembebasan tanah, desain, pembiayaan, pendanaan, dan lain sebagainya.
"Tapi kita harus semangat terus untuk membuktikan bahwa kita bisa menyelesaikan semuanya, sesuai dengan kesepakatan dengan para stakeholder," kata Entus.
"Termasuk, stasiun-stasiun yang juga harus segera diselesaikan, karena ada beberapa stasiun yang progress-nya memang masih harus dikejar," ujarnya. (ren)