Dibuka Menghijau Setelah Libur Panjang, Waspadai IHSG Minim Sentimen

Papan pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – IHSG (Indeks harga saham gabungan) di Bursa Efek Indonesia menghijau di level 5.289 pada pembukaan perdagangan Senin 24 Agustus 2020. Posisi itu menguat 17 poin atau 0,32 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 19 Agustus 2020 di level 5.272.

IHSG Dibuka Menguat Setelah The Fed Pangkas Rate

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG bakal kembali tertekan pada perdagangan hari ini.

"Di tengah kekhawatiran para investor bahwa bursa saham Indonesia akan tertinggal dalam segi sentimen, usai libur panjang akhir pekan lalu," kata Lanjar dikutip dari analisisnya, Senin 24 Agustus 2020.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Baca juga: Bisnis Terdampak Corona, 7.894 Karyawan Sampoerna Dirumahkan

Apalagi, penurunan indeks jelang akhir pekan lalu tak mampu ditopang oleh kenaikan saham-saham sektor perdagangan dan pertambangan. Malah justru tertekan oleh sektor aneka industri dan industri dasar.

IHSG Dibuka Melemah Berpotensi Rebound Seiring Optimisme The Fed Pangkas Suku Bunga

Padahal, RDG BI sudah menahan suku bunga tetap di level 4 persen. Dengan outlook yang masih cenderung stabil dan mengalami perbaikan dari dalam negeri, mengimbangi inflasi dan nilai tukar rupiah serta neraca pembayaran yang membaik.

"Kami perkirakan IHSG bergerak cenderung kembali tertekan dengan pengujian support rata-rata 5 dan 20 hari, dengan rentang pergerakan 5.220-5.230," ujarnya.

Selain itu, Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham apa saja yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini. Di antaranya yakni ACES, BRPT, BSDE, MEDC, PGAS, PTBA, TOWR.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 5.233,17 maupun 5.380,54.

Berdasarkan indikator, MACD menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, stochastic mulai menunjukkan jenuh beli atau overbought.

"Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya