Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2020 Bisa Minus 1,1 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memastikan, pemerintah memang harus bekerja sangat keras guna menggenjot roda perekonomian pada 2020, yang dihantam badai COVID-19.

Baca Juga: Jokowi Rencanakan Defisit RAPBN 2021 Rp971,2 Triliun

Dia bahkan mengaku, terdapat kemungkinan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan berada pada zona negatif, yakni di sekitar minus 1,1 persen.

"Dampak COVID-19 kita harus hati-hati di kuartal III dan IV," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Jumat 14 Agustus 2020.

"Kita melakukan revisi karena melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020, yang mengalami negatif pada minus 5,32 persen," ujarnya.

Meski demikian, Sri Mulyani menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang negatif itu nantinya akan bergantung pada angka pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV-2020.

Dia mengatakan, apabila pada kuartal III dan IV-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak negatif, maka aspek pertumbuhan ekonomi nasional kemungkinan bisa dipertahankan di angka 2 persen.

Namun, jika ternyata masih negatif di kuartal III dan IV-2020, ekonomi Indonesia pada 2020 dipastikan akan minus. Hal itu juga diperparah dengan masih menghantuinya pandemi COVID-19, terhadap kinerja ekonomi Indonesia pada 2020.

RAPBN 2025 Sudah Dirancang Naikkan Gaji ASN, Eksekusinya Tergantung Prabowo

"Kita bergeser ke arah negatif, di mana tekanan di kuartal kedua dalam, dan kuartal ketiga harus diusahakan agar tidak negatif," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa di kuartal III dan IV-2020, semua sektor ekonomi diperkirakan juga berada di zona negatif. Di mana, konsumsi rumah tangga, investasi, serta kinerja ekspor dan impor, dipastikan juga terus tertekan.

Belanja RAPBN 2025 Dipatok Rp 3.613 T, Buat Pendidikan hingga Makan Bergizi Gratis Rp 722,6 T

"Karena investasi juga akan negatif, serta ekspor dan impor akan mengalami tekanan luar bisa, sementara konsumsi rumah tangga juga masih lemah," tuturnya. (art) 

Presiden Prabowo Subianto Umumkan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih

Prioritaskan Pendidikan, Presiden Prabowo Gelontorkan Rp722,6 Triliun di RAPBN 2025

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahannya, ia gelontorkan Rp722,6 triliun di RAPBN 2025

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2024