Jurus BTN Permudah Uang Muka KPR bagi Milenial

Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN mengakui, salah satu persoalan utama bagi para milenial untuk membeli rumah, adalah sulitnya membayar uang muka.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Direktur Distribution and Retail Funding BTN, Jasmin, menilai bahwa kalangan milenial sebenarnya mampu untuk membayar cicilan bulanan bagi program kredit pemilikan rumah (KPR) yang mereka ambil. Sebab, penghasilan mereka sudah cukup memadai.

"Kalau soal cicilan bulanan, mereka biasanya sudah mampu. Tapi, masalah uang mukanya ini yang terkadang masih menjadi sebuah kesulitan bagi para milenial tersebut," kata Jasmin dalam telekonferensi, Kamis 13 Agustus 2020.

Mengenal Money Dysmorphia yang Bikin Milenial dan Gen Z Selalu Cemas soal Uang

Baca: Targetkan Milenial, BTN Gelar Property Expo 2020 Secara Virtual

Karenanya, melalui program 'KPR Gaeesss!', Jasmin memastikan bahwa BTN akan membantu para milenial tersebut dalam membayar uang muka, untuk mewujudkan impian mereka memiliki hunian.

Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos

Dengan uang muka pada program 'KPR Gaeesss!' yang hanya mengenakan 1 persen saja, maka para milenial itu dipastikan akan mendapat fasilitas KPR dengan jangka waktu sampai 30 tahun.

"Jadi, karena segmen ini peminatnya cukup tinggi, maka banyak juga developer yang menyasarnya. Di situlah BTN hadir dan menawarkan kepemilikan hunian yang berbasis tabungan," ujar Jasmin.

Selain itu, Jasmin menjanjikan bahwa BTN akan memberikan berbagai kemudahan lainnya, dalam pengajuan KPR yang disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19 saat ini melalui aplikasi online.

Harapannya, hal itu juga akan membantu BTN dalam memperluas target pasar, sehingga upaya-upaya sosialisasi yang dilakukan pun akan semakin gencar. Baik melalui promosi via kanal-kanal media sosial, maupun dengan menggandeng para mitra pengembang di seluruh Indonesia.

"Kami punya kerja sama dengan 5.000 pengembang, dan kami juga punya nasabah delapan juta di mana yang aktif itu mencapai sekitar empat juta orang, dan itu sudah lebih dari cukup," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya