Catat, Gelombang IV Prakerja Dibuka dan Kuota Cuma 800 Ribu Orang 

Petugas dampingi warga yang mendaftar Kartu Prakerja di Surabaya 13 April 2020
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Moch Asim

VIVA – Program Kartu Prakerja mulai dibuka lagi. Kali ini, untuk gelombang IV yang dibuka pada Sabtu siang, 8 Agustus 2020. Kuotanya pun masih sama, yakni sebanyak 800 ribu orang. 

Klaim Rp700 Ribu ke e-Wallet Pakai Kartu Prakerja, Cek Syaratnya di Sini!

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono, mengatakan, selain jumlah kuota yang sama, total insentif yang diberikan juga sama, yakni sebesar Rp3,55 juta. 

"Sabtu siang kita buka kuota 800 ribu orang dengan alokasi dana bantuan insentif masih sama Rp3.550.000," kata Susiwijono saat konferensi pers, Jumat, 7 Agustus 2020. 

Cara Klaim Rp700 Ribu ke E-Wallet dengan Kartu Prakerja, Cek di Sini!

Baca juga: 2 Juta Peserta Tak Lolos Verifikasi Kartu Prakerja, Ini Penyebabnya

Adapun penutupan penerimaan gelombang ditambahkan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengungkapkan belum ditetapkan.

Bos OVO Usul Program Makan Bergizi Gratis Pakai Model Kartu Prakerja, Begini Penjelasannya

Itu disebabkan, jumlah kuota penambahan lebih besar dari rata-rata sebelumnya yang hanya mencapai sekitar 300 ribu orang. Selain itu, dia ingin memastikan bahwa kepesertaan merata antarprovinsi.

"Karena kami ingin pastikan yang di depan gerbang gelombang IV ini dari 4,6 juta orang masuk secara lancar dan per provinsinya cukup, sehingga aspek pemerataannya bisa kita dapatkan," ucapnya.

Meskipun adanya penambahan jumlah kuota, masih terbilang sangat sedikit dibandingkan total antrean para peserta yang telah mendaftarkan diri di program tersebut.

Denni sebelumnya telah mengatakan, hingga saat ini total pendaftar yang sudah masuk ke dalam sistem program Kartu Prakerja telah mencapai 11,6 juta orang dan telah diverifikasi 4,6 juta.

"Jadi yang masih menunggu di gelombang empat Kartu Prakerja ini adalah mereka yang sudah lolos verifikasi sampai data NIK dan jumlahnya sekitar 4,6 juta orang," kata Denni dalam telekonferensi pada Senin 27 Juli 2020. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya