Hadapi Corona, Menkeu Sri: Ini Tugas yang Luar Biasa Berat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah meluluhlantahkan perekonomian dunia. Bahkan ekonomi negara-negara maju harus mengalami resesi, akibat perekonomiannya negatif dua kuartal berturut-turut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, menghadapi dampak negatif pandemi tersebut bukan perkara yang mudah. Apalagi sejak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lahir, menurut Sri, belum pernah menghadapi situasi ini.

"Ini tugas yang luar biasa berat. Selama Kementerian Keuangan lahir dan berfungsi kita belum pernah menghadapi situasi ini," kata Sri secara virtual, Senin, 3 Agustus 2020.

Karena itu, dia menekankan, Kementerian Keuangan akan menggunakan seluruh instrumen yang dimiliki dan dimandatkan oleh undang-undang, untuk menjaga agar stabilitas ekonomi Indonesia kuat bertahan.

"Kita akan terus gunakan seluruh instrumen kebijakan, pemikiran dan mandat undang-undang ke Kemenkeu. Untuk betul-betul peduli dalam mengatasi kondisi dan tantangan akibat COVID-19," ujarnya.

Baca juga: 9 Negara yang Ekonominya Dihantam Krisis Digerogoti Corona

Untuk diketahui, Amerika Serikat resmi resesi setelah ekonominya negatif 32,9 persen pada kuartal II. Kontraksi itu jauh lebih buruk dari kuartal I yang minus 5 persen.

Adapun Jerman, pada Kuartal-II 2020 ekonominya minus 11,7 persen secara tahunan. Sebelumnya, pada Kuartal-I 2020, ekonomi Jerman minus 2,3 persen.

Kemenkeu Klarifikasi Pernyataan Wamenkeu soal Maung Jadi Mobil Dinas, Terus Gimana?

Sementara itu, Hong Kong mengalami kontraksi negatif sebesar 9 persen pada Kuartal-II 2020. Catatan itu terbilang lebih baik dibanding kuartal-I 2020 yang minus 9,1 persen.

Singapura pada Kuartal II-2020 ekonominya tumbuh negatif 41,2 persen dan pada Kuartal I-2020 negatif 3,3 persen. Pun, Korea Selatan negatif 3,3 persen dari sebelumnya negatif 1,3 persen.

Kemenkeu Kini Koordinasi Langsung ke Prabowo, Kemenko Ekonomi Pimpin 7 Kementerian Ini
Ketua Umum APRINDO 2024-2028, Solihin

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Ketua Umum Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) minta Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau ulang rencana kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) hingga 12 persen.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024