Kepala BKPM Sebut Pahlawan Ekonomi Saat Pandemi Cuma Pengusaha

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. 
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengklaim, satu-satunya penyelamat perekonomian nasional saat dihantam pandemi COVID-19 seperti saat ini, hanyalah kalangan pengusaha. 

Respons Pengusaha soal Rencana Tax Amnesty Jilid III

Baca Juga: Realisasi Investasi Semester I-2020 Naik, BKPM Klaim Bukan Data Sulap

Sebab, Bahlil berpendapat bahwa salah satu kalangan masyarakat yang kerap membuka lapangan kerja untuk menyerap tenaga kerja, adalah kalangan pengusaha, khususnya melalui mekanisme investasi.

Apindo Pastikan Pengusaha Taati Aturan Upah Lembur Pekerja yang Masuk saat Pilkada

"Pahlawan dalam kondisi ekonomi seperti ini cuma pengusaha," kata Bahlil dalam telekonferensi, Kamis 30 Juli 2020.

Bahlil mengatakan, dampak dari pandemi COVID-19 ini salah satunya adalah perlambatan ekonomi secara global, yang turut dirasakan oleh seluruh negara di dunia.

Apindo Apresiasi Rencana Pemerintah Tunda PPN 12 Persen

Hal itu bahkan telah menciptakan gelombang pengangguran yang terus meningkat, hingga tercatat bahwa sekitar 16 juta orang di Indonesia saat ini tengah membutuhkan pekerjaan.

"Maka rumus untuk menyelesaikan (masalah) lapangan pekerjaan itu adalah investasi," ujar Bahlil.

Karenanya, untuk melancarkan upaya menggenjot investasi di Tanah Air, Bahlil menegaskan bahwa ego sektoral dan persepsi bahwa BKPM serta lembaga-lembaga negara lainnya mutlak dibutuhkan oleh para pengusaha, harus dihapuskan.

Sebab, lanjut Bahlil, yang dibutuhkan saat ini adalah kemauan bersinergi yang kuat baik dari pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak-pihak swasta dan para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait lainnya, guna melancarkan iklim investasi di Tanah Air.

"Maka dari itu kita harus duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, untuk mencari solusi yang baik agar bisa memberikan suatu langkah-langkah komprehensif untuk pengembangan ekonomi nasional," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya