Pertamina EP Temukan Sumber Migas Baru di Indramayu
- Dok. Pertamina EP
VIVA – Anak perusahaan PT Pertamina, PT Pertamina EP, sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, melaporkan keberhasilannya dalam meningkatkan produksi migas. Hal itu dilakukan melalui program well intervention di sumur SKW-21 Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field.
Direktur Utama PT Pertamina EP, Eko Agus Sardjono, mengatakan, capaian ini terwujud seiring dengan pengeboran baru di sumur SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field.
"Sekaligus meningkatkan cadangan migas dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan di Area Jawa Bagian Barat pada sumur Akasia Prima (AKP)-001, dan sumur Wolai (WOL)-002 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah," kata Eko dalam keterangan tertulisnya, Kamis 30 Juli 2020.
Melalui program well intervention di sumur SKW-21 yang merupakan wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field itu, Eko mengungkapkan, produksi minyak yang telah berhasil ditambahkan yakni sebanyak 2.200 barel per hari (BOPD).
Baca juga:Â Ada COVID-19, Produksi Minyak Pertamina EP Juni Capai 80.516 BOPD
Tercatat, sumur SKW-21 hingga 21 Juli 2020 telah menambahkan total produksi menjadi 9.821 BOPD, melebihi target harian yang dibebankan kepada Sukowati Field.
Sebagai salah satu lapangan backbone di Pertamina EP Asset 4, lanjut Eko, Sukowati Field menyumbang 60 persen dari keseluruhan produksi minyak di Pertamina EP Asset 4.
Selain kesuksesan pelaksanaan program di Sukowati Field dan Sangasanga Field, Pertamina EP Eko melanjutkan, juga berhasil menemukan sumber daya migas baru, untuk memenuhi kebutuhan energi yang didapatkan dari pengeboran eksplorasi Sumur Akasia Prima (AKP)-001.
Sumur yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan mulai dibor pada 28 April 2020 itu, telah mencapai kedalaman akhir 2.561 meter pada 17 Juni 2020.Â
"Keberhasilan penemuan cadangan lainnya juga didapatkan dari pengeboran eksplorasi Wolai (WOL)-002 yang terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, yang ditajak pada 29 November 2019," tutur Eko.
"Saat ini, kedua sumur eksplorasi tersebut tengah berada dalam tahap proses evaluasi, terkait cadangan minyak dan gas di dalamnya," ujarnya. (art)