Likuiditas Perekonomian Tumbuh Melambat pada Juni 2020
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Juni 2020. Salah satu penyebabnya, penyaluran kredit yang melambat.
Posisi M2 tercatat Rp6.393,7 triliun atau hanya tumbuh satu digit, yakni 8,2 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,4 persen secara tahunan.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan seluruh komponennya.
"Baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis, 30 Juli 2020.
Baca juga:Â Viral, Video TikTok Jokowi Marah-marah pada Seorang Mahasiswi
Pertumbuhan M1 melambat dari 9,7 persen pada Mei 2020 menjadi 8,2 persen secara tahunan pada Juni 2020. Itu, dikatakan Onny, disebabkan oleh perlambatan giro rupiah.
Uang kuasi, juga tumbuh melambat, dari 10,5 persen pada bulan sebelumnya menjadi 8,1 persen. Sementara itu, surat berharga selain saham tumbuh 31,4 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya 37,5 persen.
Sementara itu, berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 pada Juni 2020 disebabkan oleh perlambatan aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit.
Aktiva luar negeri bersih pada Juni 2020 tumbuh 12,1 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2020 sebesar 18,2 persen.
Selain itu, penyaluran kredit pada Juni 2020 tumbuh 1,0 persen secara tahunan, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,4 persen.
"Sementara itu, keuangan pemerintah tercatat ekspansi, yang tercermin dari peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dari 11,0 persen pada Mei 2020 menjadi 43,0 persen pada Juni 2020," tegasnya. (ren)