Wisata Bahari di Pantai Losari Makassar Segera Dibuka Kembali
- VIVA/Irfan (Makassar)
VIVA – Kabar gembira bagi warga di Sulawesi Selatan. Pemerintah Kota Makassar akan segera membuka kembali objek wisata bahari Pantai Losari setelah ditutup untuk umum selama beberapa bulan lamanya akibat pandemi COVID-19.
Sebelum resmi dibuka, puluhan pedagang kaki lima (PKL) terlebih dahulu mendapat edukasi secara langsung dari Tim Edukasi Pemkot Makassar tentang tata cara penerapan protokol kesehatan saat berjualan di Anjungan Pantai Losari.
Tim edukator dari Dinas Kesehatan Kota Makassar secara detail menjelaskan tentang cara menghindari potensi terjadinya transmisi penyebaran virus corona, mulai dari menjaga jarak setiap kursi yang digunakan pengunjung, menjaga kebersihan peralatan makan yang digunakan menjual, termasuk memastikan seluruh pengunjung menggunakan masker saat melakukan transaksi.
Baca juga: 3 Fakta di Balik Pencairan Gaji ke-13 PNS Kala Pandemi Corona
Camat Ujung Pandang, Zulkifli Nanda, mengatakan edukasi ini dilakukan berdasarkan permintaan Pj Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin, sebelum Anjungan Losari dibuka untuk umum.
“Hari ini kita lakukan edukasi bersama tim kepada seluruh penjual pisang epe dan pedagang asongan untuk memastikan mereka paham dan bersedia melaksanakan protokol kesehatan selama berjualan di area anjungan. Rencananya akan kita lakukan simulasi dulu sebelum mereka bisa beroperasi," ujar Camat dalam pertemuan Rabu 22 Juli 2020.
Zulkifi menyatakan, akan mengupayakan ketersediaan alat cuci tangan di setiap pintu masuk Pantai Losari, sehingga protokol kesehatan betul-betul terlaksana. Termasuk pengawasan ketat yang akan kita lakukan terhadap seluruh pengunjung tentang kewajiban menggunakan masker dan menjaga jarak.
Baca juga: Akhir Juli 2020, PT MRT Memulai Proyek Pembangunan Tahap 2
Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin, memastikan Anjungan Pantai Losari akan diperbolehkan kembali untuk dikunjungi masyarakat umum. Menurut dia, masyarakat sudah beraktivitas kembali dan butuh titik kumpul untuk relaksasi.
“Makanya, ini kita siapkan fasilitas protokol kesehatannya termasuk memastikan seluruh warga yang beraktivitas disana betul-betul menerapkan semua aturan Perwali. Termasuk penjual, mereka harus diberi edukasi dulu termasuk membuat komitmen dalam bentuk tertulis, yang melanggar tentu ada sanksi, mulai dari teguran tertulis hingga penutupan tempat usaha," terangnya. (ren)
Upaya Hapus Stigma HIV dan AIDS, Bersama Gaungkan Campaign #ForABetterWorld #NoStigma
Stigma dan disinformasi yang menyebar tentang ODHIV masih menghambat mereka mencari informasi dan perawatan medis, yang berdampak pada kesehatan serta penyebaran virus.
