Bank Ini Kasih Bonus untuk Warga yang Tukar Uang Koin

Ilustrasi uang koin.
Sumber :
  • Screenshot Youtube Mas Phen

VIVA – Sebuah bank di negara bagian Amerika Serikat, Wisconsin, mengeluarkan insentif bagi warga di daerah itu yang menukarkan uang koin yang dimiliki. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kelangkaan uang koin selama pandemi Virus Corona.

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Arfak Indonesia

Dilansir dari CNN Business, Rabu 22 Juli 2020, kelangkaan koin ini membuat perputaran bisnis khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah itu terganggu.

Insentif yang ditawarkan Community State Bank itu adalah, setiap penukaran koin senilai US$100 akan diberikan bonus US$5. Ada tujuh lokasi di daerah itu yang ditetapkan sebagai tempat penukaran.

Bank Indonesia Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Batas maksimal bonus yang ditetapkan oleh bank tersebut adalah US$500 per orang. Baik nasabah bank atau bukan, dapat mendapatkan insentif yang ditawarkan tersebut.

Baca juga: 30 Persen Investasi Asing Masuk ke Indonesia Lewat Singapura

Gara-gara Top Gun, Tom Cruise Diganjar Penghargaan Tertinggi Militer Amerika

Vice President Community State Bank, Neil Buchanan, meyakini, insentif ini akan berhasil mengatasi kelangkaan tersebut. Untuk itu, bisnis lokal bisa kembali bergeliat di masa pandemi saat ini.

"Hanya karena (program ini) belum pernah dilakukan sebelumnya, bukan berarti tidak akan berhasil," tuturnya.

Terbukti, menurut Neil, hanya beberapa hari setelah program ini diluncurkan, ratusan orang berbondong-bondong menukarkan koinnya di bank. Warga pun ditegaskan tidak dikenakan biaya untuk transaksi penghitungan koin yang dilakukan bank.

"Ini berdampak luar biasa bagi bisnis lokal yang berjuang karena kekurangan," ujarnya.

Sebagai informasi, kekurangan koin di AS merupakan salah satu dampak dari penutupan ekonomi secara parsial di negara tersebut. Bank-bank di negara itu pun hanya menerima sedikit pemesanan koin yang dikeluarkan secara mingguan.

Neil mengatakan, program ini pun akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi permintaan akan koin di daerah tersebut. (art)

Pantau berita terkini di VIVA terkait Virus Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya