Realisasi Investasi Singapura ke RI Tertinggi Saat Resesi, Kok Bisa?

Merlion Park, Singapura.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, berkeinginan untuk mengkaji ulang kesertaan Indonesia dalam integritas ekonomi di ASEAN atau yang dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomia ASEAN (MEA).

7 Resolusi Keuangan untuk Memulai Tahun Baru, Makin Cuan di 2025 dan Bebas Utang!

Hal tersebut dia utarakan setelah menginformasikan bahwa realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dari Singapura ke Indonesia masih menduduki urutan pertama pada kuartal II-2020, meskipun negara itu mengalami resesi.

Bahlil mengatakan, akibat dijadikannya Singapura sebagai hub untuk berinvestasi dari beberapa negara ke Indonesia, catatan PMA mereka ke Indonesia mencapai US$2 miliar, meski ekonominya terkontraksi hingga -41 persen pada kuartal II-2020.

Wajib Tahu! Ini Kebiasaan Warren Buffett saat Menginvestasikan Uangnya

"Nah, ini kadang-kadang kita harus mulai berpikir apakah MEA menguntungkan Indonesia atau tidak. Ini sekedar wacana saja, jangan dibilang ini kepala BKPM mulai buat wacana enggak masuk akal," kata dia saat konferensi pers, Rabu, 22 Juli 2020.

Baca juga: Realisasi Investasi Semester I-2020 Naik, BKPM Klaim Bukan Data Sulap

Kajian Ekonomi dan Investasi PMII soal PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Dia menganggap, usulan tersebut harus dipikirkan setiap orang. Sebab, negara-negara besar yang dulunya gencar mengampanyekan globalisasi, saat ini mulai meninggalkan konsep tersebut karena dianggap merugikan ekonominya.

"Karena mbahnya globalisasi, Amerika dan Eropa yang dilokomotif Inggris, sekarang Inggris keluar dari Uni Eropa, dia Brexit setelah mengkaji bahwa kesepakatan dia untuk bergabung (dengan) Eropa dalam satu sistem itu tidak menguntungkan," tutur dia.

Karenanya, Bahlil merasa perlu untuk mengalkulasi ulang keuntungan yang Indonesia peroleh dari keikutsertaan dalam MEA. Jika tidak menguntungkan atau arus investasi yang semestinya bisa langsung masuk ternyata harus melalui negara lain dahulu, perlu dikaji kembali.

"Ya, mungkin kita juga memikirkan lah kalau memang peluang Indonesia tidak menguntungkan perlu juga kita berpikir dan berdoa kembali," tutur Bahlil. (art)

Ilustrasi Gen Z

4 Langkah Mudah Mulai Investasi Buat Gen Z, Menuju Finansial Stabil di 2025

Kemajuan teknologi dan informasi yang mudah diakses, berinvestasi kini lebih simpel dibandingkan sebelumnya. Yuk simak tipsnya!

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2024