Mengenal Sinovac, Perusahaan China Pemasok Vaksin Corona ke Indonesia

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/PhotoLizM

VIVA – Kandidat vaksin COVID-19 besutan perusahaan asal China, Sinovac Biotech sudah tiba di Tanah Air. Ini seolah menjadi secercah harapan penanganan virus Corona di Indonesia yang belum kunjung tuntas selama berbulan-bulan.

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

Perusahaan pelat merah RI, Bio Farma pun menjadi pihak yang akan menguji calon vaksin asal negeri Tirai Bambu itu. Ditargetkan, produksi massal vaksin Corona dilakukan pada awal tahun depan.

Lantas seperti apa rekam jejak bisnis Sinovac?

Japan Flu Cases Hit Waning Level at Fastest Pace in 10 Years

Dihimpun VIVA Bisnis di laman resminya, Sinovac Biotech Ltd. adalah perusahaan biofarmasi yang berbasis di China yang berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi terhadap penyakit menular manusia.

Portofolio produk Sinovac termasuk vaksin untuk hepatitis A dan B, influenza musiman, pandemi influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondong, dan rabies anjing.

Kasus Influenza di Jepang Meningkat, Tertinggi dalam 10 Tahun

Baca juga: UE Sepakati Dana Pemulihan Corona Rp30 Ribu Triliun, Buat Apa Saja?

Pada 2009, Sinovac adalah perusahaan pertama di dunia yang menerima persetujuan untuk vaksin influenza H1N1-nya, yang telah dipasoknya ke kampanye vaksinasi dan program penimbunan oleh Pemerintah Tiongkok.

Secara historis, perusahaan ini berdiri pada 1993 dengan nama Sinovac sebelum berubah menjadi Sinovac Biotech pada 2001. Di bawah chief executive officer (CEO) saat itu adalah Weidong Yin bekerja sama dengan tim di Tangshan Yian Biological Engineering Co. Ltd terlibat dalam kegiatan research and development (R&D) awal yang mengarah pada keberhasilan pengembangan vaksin hepatitis A.

Pada 2001, Sinovac Biotech resmi berdiri di Beijing. Selama dua dekade terakhir, perusahaan itu disebut telah mengembangkan dan mengomersialkan enam vaksin yang digunakan manusia dan satu vaksin hewan serta mengembangkan jalur penelitian dan pengembangan. 

Perusahaan ini diklaim telah mencapai banyak tonggak pengembangan signifikan yang mencontohkan kompetensi inti litbang, termasuk mengembangkan vaksin H1N1 pertama di dunia pada 2009.

Selain itu, perusahaan telah memperluas platform yang sepenuhnya terintegrasi dengan fasilitas penelitian canggih, bersertifikat Good Manufacturing Practices (GMP) dan tim penjualan dengan jangkauan di seluruh China.

Sinovac saat ini juga sedang mengembangkan vaksin baru terhadap enterovirus 71, yang menyebabkan penyakit tangan, kaki dan mulut (HFMD) yang parah di antara anak-anak.

Kini, selain dengan Indonesia, perusahaan tersebut juga melakukan uji klinis vaksin Corona dengan Brasil dan juga Bangladesh. (art)

Ilustrasi flu burung.

Kasus Flu Burung Dilaporkan di Sejumlah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Kasus Flu Burung Dilaporkan di Sejumlah Negara, Kemenkes Sebut Belum Ada Kasus di Indonesi

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2024